Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Linimasa Perjalanan PDS HB Jassin, Sempat Dicurigai Ahok hingga Dirangkul Anies

Kompas.com - 08/07/2022, 16:45 WIB
Larissa Huda

Editor

Janji Anies benahi PDS HB Jassin

Pada awal menjabat, Anies ingin memperhatikan soal dokumentasi sastra. Anies mengaku akan berkomitmen untuk mengubah situasi tersebut lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Pada Kamis (2/11/2017), Anies menyatakan Pemprov DKI Jakarta akan mengambil alih PDS HB Jassin dan menjadikan sebagai Unit Pengelola Teknis (UPT).

Baca juga: Anies Ingin Jadikan PDS HB Jassin Terkemuka di Asia Tenggara

Dengan demikian, seluruh koleksi buku dan pegawai yang ada di sana akan diambil alih oleh UPT baru. Pemprov DKI Jakarta akan melakukan digitalisasi terhadap seluruh dokumen sastra di sana.

"Kemudian kami akan mengangkat bapak-bapak dan ibu-ibu yang sekarang jadi pengelola di yayasan HB Jassin untuk menjadi pengawas. Jadi pengawasnya adalah bapak ibu yang sekarang sudah mengelola," kata Anies saat itu.

Pada pemerintahan Ahok, Pemprov DKI juga sudah menawarkan kepada pengelola PDS HB Jassin agar bisa mengambil alih pusat dokumentasi itu.

Namun, mereka menolaknya. Salah satu alasannya adalah khawatir pegawai lama tidak diperbolehkan bekerja lagi di sana.

Baca juga: Anies: Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin adalah Harta Karun

Lebih lunak kepada Anies

Pengelola akhirya luluh menyerahkan aset PDS HB Jassin kepada Pemprov DKI Jakarta setelah berkomunikasi dengan Anies.

Kepala Koordinator Pelaksana PDS HB Jassin, Ariyani Isnamurti, mengatakan, keputusan lebih memilih tawaran Anies dibandingkan dengan Ahok merupakan keputusan Ajip Rosidi.

Meski tak mengetahui secara spesifik pertimbangan yang diambil, Ariyani menilai, keputusan tersebut terkait dengan cara dialog yang dilakukan Anies.

Baca juga: Kenapa PDS HB Jassin Lebih Memilih Tawaran Anies ketimbang Ahok?

"Itu kan semua keputusannya Pak Ajip. Kalau saya bilang mungkin trust (kepercayaan) ke Pak Anies," ujar Ariyani (7/11/2017)

Anies, kata Ariyani, melakukan pendekatan secara persuasif terhadap pihak PDS HB Jassin. Selain itu, Anies bercerita bahwa mantan ia juga mendokumentasikan dan menyimpan karya tulis milik keluarganya.

Ariyani menilai kesamaan itulah yang membuat Ajip akhirnya memercayakan pengelolaan PDS HB Jassin kepada Anies.

"Dia lihat mungkin cara Pak Anies menyampaikan, melobi, dan menceritakan bahwa Pak Anies mendokumentasikan karya-karya keluarganya, karya ayahnya. Pak Ajip lihat itu sehingga dia berharap kepada Pak Anies (terhadap pengelolaan PDS HB Jassin)," ujar Ariyani.

Resmi pindah tangan ke Pemprov DKI

Pertemuan antara sastrawan Taufiq Ismail dan para perwakilan pengurus PDS HB Jassin dengan Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/1/2018) jadi penanda resminya serah terima koleksi HB Jassin kepada Pemprov DKI.

Asisten Kesejahteraan Rakyat DKI Jakarta Catur Laswanto mengatakan, penandatanganan serah terima ini menjadi salah satu wujud kepedulian Pemprov DKI terhadap pengarsipan karya sastra ibu kota.

Baca juga: Taufiq Ismail: Kebijakan Anies, Nafas Baru buat PDS HB Jassin

"Maka seluruh koleksi yang selama ini ada di PDS HB Jassin berikut perlengkapan lainnya akan beralih ke Pemprov DKI Jakarta termasuk sumber daya manusia yang selama ini mengelola (PDS HB Jassin)," ujar Catur.

Sastrawan Taufiq Ismail menarik nafas lega atas kebijakan Anies yang ia sebut senada dengan kebijakan mantan Gubernur DKI Ali Sadikin.

Taufiq mengatakan, selama ini pengelolaan PDS HB Jassin terlantar karena dana dari Pemprov DKI yang tak mencukupi untuk memenuhi seluruh biaya perawatan.

"Yang terjadi hari ini luar biasa. Berapa tahun lamanya ini terlantar," ujar Taufiq, pada Rabu (24/1/2018).

Hingga akhirnya, Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin diresmkikan pada Kamis (7/7/2022).

(Penulis: Jessi Carina, David Olive Purba, Sherly Puspita, Sania Mashabi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com