Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Serahkan Penutupan Lokalisasi Gunung Antang ke Pemkot Jakarta Timur

Kompas.com - 11/07/2022, 19:20 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyerahkan pelaksanaan penutupan lokalisasi di Gunung Antang, Matraman, kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur.

Untuk diketahui, warga menuntut otoritas untuk menutup lokalisasi Gunung Antang, imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT05/RW01, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Penyerangan yang melukai sejumlah warga itu diduga dilakukan oleh preman dari lokalisasi tersebut.

Baca juga: Penertiban Lokalisasi Gunung Antang, PT KAI Sebut Warga Bersedia Bongkar Sendiri Lapaknya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berujar, penutupan tak hanya dilakukan di Gunung Antang, melainkan di tempat lokalisasi lain di Ibu Kota.

"Nanti kita serahkan pada Pak Wali (Kota) dan jajarannya untuk melakukan penertiban di mana pun adanya kegiatan-kegiatan asusila yang tidak baik," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/7/2022).

Politisi Gerindra itu menegaskan, tindakan asusila tidak diizinkan di DKI Jakarta.

Riza mengakui bahwa Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah tindakan asusila.

Penertiban merupakan salah satu upaya pencegahan tindakan asusila.

Baca juga: PT KAI Siapkan SP1 Penertiban ke Penghuni Lokalisasi Gunung Antang

"Tentu kegiatan-kegiatan yang melanggar, apalagi asusila, itu tidak diperkenankan di Kota Jakarta," ucap Riza.

"Jajaran kami, tentu para wali kota, camat, lurah, Satpol PP, dan seluruhnya, selain melakukan antisipasi pencegahan juga akan menertibkan," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, Ketua RW 001 Rawa Bunga Dwi Lestari mengatakan, warga mengungkapkan keinginan soal penutupan saat melaksanakan mediasi dengan pihak Gunung Antang di Mapolres Jakarta Timur, Senin (13/6/2022) petang.

"Sudah mengadakan mediasi di Mapolres pada Senin malam, belum ada hasil. Permintaan dari warga minta lokalisasi Gunung Antang ditutup," kata Dwi saat dihubungi, Selasa (14/6/2022).

Dwi menyebutkan, tidak hanya warga Rawa Bunga yang keberatan dengan lokalisasi Gunung Antang.

Baca juga: Lokalisasi Gunung Antang Segera Ditutup, PT KAI: Ke Depan Akan Dibangun Double Track

Warga wilayah Kayu Manis dan Pisangan juga merasakan hal yang sama.

Sebab, permukiman warga itu berdekatan dengan tempat lokalisasi tersebut.

Warga juga meminta agar pelaku penyerangan yang diduga berasal dari lokalisasi Gunung Antang segera ditangkap dan diproses secara hukum.

"Warga tetap inginkan proses tetap berlanjut, pelaku ditangkap dan dihukum. (Jawaban dari polisi) masih akan ditindaklanjuti katanya," kata Dwi.

Setidaknya, penyerangan di wilayah RW 001 Rawa Bunga terjadi dua kali. Pertama pada Minggu (12/6/2022) dini hari dan Senin (13/6/2022).

Baca juga: Lokalisasi Gunung Antang Ditertibkan, PT KAI Akan Sosialisasi ke Warga

Empat pria berinisial RH, SI, SP, dan RK menjadi korban penyerangan pada Minggu dini hari. Salah satu korban, SI, telah melaporkan kasus penyerangan tersebut ke Mapolres Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com