Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja yang Bolos Sekolah untuk Nongkrong di Sekitar Dukuh Atas Akan Dipulangkan

Kompas.com - 12/07/2022, 11:31 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Terowongan Kendal di Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat, dan sekitarnya kini kerap dipadati oleh para remaja yang berasal dari luar Ibu Kota.

Fenomena ini terjadi bertepatan dengan momen libur sekolah. Namun, kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran 2022/2023 kini sudah dimulai.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria lantas menegaskan, jajarannya tak akan segan memulangkan remaja yang masih nongkrong di Terowongan Kendal saat jam belajar.

"Nanti kita cek kalau mereka (nongkrong) di jam sekolah, apakah mereka libur atau tidak libur. Kalau tidak libur, tidak boleh (nongkrong) dong, nanti harus diberitahu," ungkapnya, Selasa (12/7/2022).

"Iya (dipulangkan), harusnya demikian," sambung dia.

Baca juga: Citayam Fashion Week: Bergayalah maka Kamu Ada

Politisi Gerindra itu kembali menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memperingati orangtua atau guru dari para remaja yang bolos sekolah untuk bermain ke kawasan Dukuh Atas.

"Kalau mereka harusnya sekolah, tapi mereka main, ya tidak boleh. Harus nanti diberitahu orangtuanya, gurunya, dan sebagainya," kata Riza.

Dalam kesempatan itu, ia mengimbau para remaja yang nongkrong di Dukuh Atas agar menjaga kebersihan kawasan tersebut.

Riza menyampaikan apresiasinya kepada para remaja itu saat mereka menjaga kebersihan dan ketertiban selama menongkrong di sana.

"Kita hanya bisa mengimbau, mengajak, adek-adek kita untuk menjaga kebersihan. Di situ kan disiapkan tempat sampah dan kita minta semua juga jaga kebersihan," paparnya.

Baca juga: Fenomena Remaja Citayam di Terowongan Kendal, Anies: Siapa Pun Berhak ke Sudirman

Untuk diketahui, para remaja yang nongkrong di sekitar Terowongan Kendal itu kebanyakan berasal dari luar DKI Jakarta seperti dari Citayam, Bojonggede, dan lainnya.

Riza sebelumnya menduga, akses transportasi yang mudah dari Citayam menuju Dukuh Atas menggunakan kereta rel listrik (KRL) juga menjadi salah satu penyebab ramainya kawasan tersebut.

"Itu kan kereta (KRL) langsung sampai ke Dukuh Atas," ucap Riza.

Selain itu, ia juga menduga bahwa banyak remaja yang ingin berekreasi dan mencari tempat hiburan di Jakarta, salah satunya di Dukuh Atas.

Riza menyatakan, Ibu Kota merupakan wilayah yang tak hanya dimiliki oleh warga DKI Jakarta saja.

Baca juga: Ucapan Syukur Wagub DKI Saat Banyak Remaja dari Pinggiran Kota Berkumpul di Terowongan Kendal...

Namun, Ibu Kota merupakan wilayah yang bisa diakses oleh seluruh warga Indonesia.

Dengan demikian, politisi Gerindra itu menegaskan bahwa siapa pun boleh mengunjungi Jakarta.

"Jakarta ini kota milik semua, tidak hanya warga Jakarta, tapi seluruh warga Indonesia. Siapa saja boleh datang ke Jakarta," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com