JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono membantah anggapan bahwa fenomena "Citayam Fashion Week" muncul karena tidak ada fasilitas ruang publik yang memadai di Depok.
Citayam Fashion Week merupakan istilah yang diberikan warganet kepada sekelompok remaja dari daerah Citayam (Depok), Bojonggede (Bogor), Tangerang, dan Bekasi, yang sekadar nongkrong dan beradu outfit di daerah Sudirman, Jakarta Pusat.
Imam tak tahu pasti kenapa belakangan banyak remaja Citayam yang memilih nongkrong jauh-jauh ke Jakarta Pusat.
Namun, ia menegaskan, hal itu bukanlah karena Depok kekurangan fasilitas ruang publik.
"Di sini sudah memadai, ada alun-alun. Kalau lihat alun-alun se-Indonesia, paling keren ada di Depok," ujar Imam, saat ditemui di Depok, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Satpol PP Tempatkan Posko Penjagaan di Dukuh Atas Seiring Ramainya Remaja Citayam yang Nongkrong
Dikutip dari Kompas.id, perbandingan antara tata ruang Kota Depok dan DKI Jakarta dalam merespons Citayam Fashion Week menjadi perbincangan warganet di Twitter.
Salah satu pengguna Twitter menilai bahwa fenomena tersebut menjadi bukti Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan Pemkot Bogor gagal dalam menyediakan sarana ruang publik yang murah dan nyaman untuk masyarakat.
Namun, Imam menampik pandangan tersebut.
Menurut dia, para remaja itu datang ke kawasan Sudirman bukan karena fasilitas ruang publik di Depok kurang memadai.
"Kalau alun-alun yang di tengah kota ada pohon, tempat duduk. Kalau di sini (Alun-Alun Kota Depok) ada tempat duduk-duduknya, olahraga, macam-macamlah, makanya paling keren di Depok," kata dia.
Baca juga: Citayam Fashion Week: Bergayalah maka Kamu Ada
Di sisi lain, Imam berpandangan, Citayam Fashion Week merupakan tanda-tanda bahwa wilayah penyangga Ibu Kota ingin bergabung dengan DKI Jakarta.
Ia juga beralasan, daerah Bogor, Depok, dan Bekasi memiliki kultur yang sama, salah satunya bahasa Betawi.
"Karena dari sisi budaya, bahasa Betawi, wilayahnya berdekatan dengan Jakarta," ujar Imam.
Sebelumnya, hal senada diungkapkan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris. Ia ingin Kota Depok bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta menyusul perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Pernyataan tersebut disampaikan Idris dalam webinar "Masa Depan Jakarta, Pemindahan Ibu Kota dan Tinjauan Dalam Perspektif Pemda se-Jabodetabek", yang digelar Warta Kota.
Baca juga: Fenomena Remaja Citayam di Terowongan Kendal, Anies: Siapa Pun Berhak ke Sudirman