Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penduduk Miskin di Ibu Kota Naik, Wagub DKI: Itu karena Pandemi Covid-19

Kompas.com - 15/07/2022, 18:58 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengungkapkan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota bertambah 3.750 orang pada 2022 jika dibandingkan September 2021.

Dengan demikian, pada 2022, total ada 502,04 ribu orang miskin di Ibu Kota.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berujar bahwa peningkatan penduduk miskin di Ibu Kota disebabkan pandemi Covid-19.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun Libatkan 6 Kendaraan di Flyover Kranji, Diduga karena Rem Blong

Menurut dia, peningkatan penduduk miskin tak hanya terjadi di Jakarta, melainkan di seluruh Indonesia.

"Jadi peningkatan kemiskinan tidak hanya di DKI, tetapi seluruh Indonesia. Itu (peningkatan kemiskinan) disebabkan karena pandemi Covid-19 yang lebih dari dua tahun," paparnya saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/7/2022).

Riza mengeklaim, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya mencegah peningkatan jumlah penduduk miskin dengan berbagai program.

Meski menyebut terdapat berbagai program untuk mencegah peningkatan jumlah penduduk miskin, tetapi ia tidak menjelaskan program yang dimaksud.

"Namun demikian Pemprov DKI jakarta dan pusat terus mengupayakan berbagai program dan solusi yang dibuat, sudah ada itu program," ucap dia.

Baca juga: Ada Pesta Pernikahan Anak Anggota DPRD DKI, Setu Babakan Bakal Ditutup Sabtu Besok

Riza hanya menyatakan, Pemprov DKI telah membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi inflasi.

"Jadi, Pak Gububernur (Anies Baswedan), pimpinan kami di DKI, (berupaya) untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memastikan ketersediaan barang dan harga terjangkau, membuka lapangan pekerjaan, dan sebagainya," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, dengan kenaikan penduduk miskin di DKI, jumlah penduduk miskin yang ada adalah 4,69 persen dari total jumlah penduduk Jakarta.

Angka itu berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022.

"Bertambahnya jumlah penduduk miskin ini di antaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat karena dampak pandemi Covid-19," kata Kepala BPS DKI Anggoro Dwitjahyono dilansir dari Antara, Jumat.

Baca juga: Harga Elpiji 12 Kg Naik, Agen di Tanah Abang: Barangnya Juga Langsung Langka

Menurut dia, penurunan daya beli tersebut salah satunya dipicu tingginya inflasi secara umum pada periode September 2021 hingga Maret 2022 mencapai 1,78 persen.

Sedangkan pada kelompok bahan makanan pada periode yang sama juga tercatat mengalami kenaikan harga mencapai 3,51 persen.

Apabila dibandingkan pada posisi September 2021, angka kemiskinan di Jakarta itu naik 0,02 persen yang saat itu mencapai 498,29 ribu orang.

Adapun BPS melakukan survei kemiskinan selama dua kali dalam satu tahun yakni periode Maret dan September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com