Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Aktivitas di Rumah Irjen Ferdy Sambo dalam Sepekan Terakhir Terkait Penyelidikan Kasus Penembakan Brigadir J...

Kompas.com - 20/07/2022, 09:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelidikan kasus penembakan Brigadir J di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Pol Ferdy Sambo masih terus bergulir.

Brigadir J yang memiliki nama Nofriansyah Yosua Hutabarat selaku pramudi dari istri Irjen Pol Ferdy Sambo itu tewas dalam peristiwa itu.

Polisi yang menyelidiki kasus tersebut beberapa kali tampak masih hilir mudik ke rumah polisi bintang dua itu sepekan terakhir.

Baca juga: Saat Humas Polda Metro Berkelakar Ketika Ditanya soal Pelimpahan Kasus Dugaan Pelecehan Istri Kadiv Propam

Rumah dinas dua lantai bernomor 46 itu berada di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Baku tembak terjadi karena Brigadir J diduga melecehkan istri Sambo, PC, yang sedang beristirahat di kamarnya.

Meski demikian, timbul kecurigaan dalam kasus ini, di mana ada banyak luka tak wajar di jenazah Brigadir J.

Kabareskrim pimpin olah TKP

Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pertama di rumah Ferdy Sambo pada Selasa (12/7/2022) atau satu hari setelah kasus dugaan baku tembak itu terkuak.

Adapun kasus dugaan tembak menembak itu terjadi lima hari sebelum polisi olah TKP atau Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto memimpin langsung olah TKP pertama yang dilakukan pada Selasa malam.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah anggota kepolisian bersenjata bersiaga di area depan dan samping rumah Ferdy Sambo selama proses olah TKP berlangsung.

Baca juga: Kompolnas Datangi Rumah Kadiv Propam untuk Awasi Penyelidikan Kasus Penembakan Brigadir J

Terlihat mobil Inafis hingga dokter forensik terparkir di dekat rumah singgah Ferdy Sambo tersebut.

Garis polisi pun tampak terpasang di jalan menuju gerbang pintu rumah singgah Ferdy Sambo.

Agus dan sejumlah anggotanya yang sebelumnya berada di area luar rumah Ferdy Sambo, berjalan masuk melewati garis polisi.

Dia dan sejumlah polisi kemudian masuk ke dalam rumah.

Tak ada keterangan yang disampaikan Agus maupun anggotanya ketika berjalan melewati garis polisi dan masuk ke dalam rumah.

Baca juga: Sepekan Berlalu Setelah Dugaan Baku Tembak di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Polisi Periksa Kamera CCTV

Agus masuk ke dalam rumah tersebut setelah Inafis membawa dua buah koper berwarna hitam dari dalam rumah singgah.

Koper-koper tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mobil Toyota Land Cruiser berpelat B 8799 KP yang ditumpangi oleh dua anggota Inafis.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa isi dari dua koper tersebut. Sejumlah polisi di lokasi itu juga tidak memberikan keterangan terkait barang yang dibawa.

Sehari setelahnya, polisi kembali menggelar olah TKP di rumah Ferdy Sambo. Garis polisi yang sebelumnya terpasang, saat itu dilepas sementara selama proses olah TKP berlangsung.

Baca juga: Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Disebut Sudah 2 Kali Diperiksa Terkait Tewasnya Brigadir J

Ada penjagaan

Setelah terkuak dan rangkaian penyelidikan kasus dugaan baku tembak, rumah dinas Ferdy Sambo dijaga ketat oleh sejumlah polisi.

Polisi tersebut dari yang berseragam hingga berpakaian bebas. Mereka berada di dalam gerbang pintu samping rumah Ferdy Sambo dan di pos kompleks perumahan.

Sejumlah polisi yang berjaga tak jarang melarang para awak media untuk mendekat pintu samping rumah Ferdy Sambo, meski hanya foto.

"Mas sana mas," kata polisi saat meminta awak media menjauh dari pintu samping.

Baca juga: Kala Kapolda Metro Peluk Hangat Kadiv Propam agar Tegar Hadapi Isu Baku Tembak dan Pelecehan..

Tak jarang sejumlah polisi yang keluar masuk ke rumah Sambo dari pintu gerbang samping kerap memarkirkan kendaraan mereka di lokasi tersebut.

Adapun sejumlah awak media hanya diperkenankan mengambil gambar dari gapura masuk pos sekuriti kompleks polri tersebut. Lokasi itu hanya berjarak beberapa meter dari rumah Ferdy Sambo.

Polisi kembali olah TKP

Setelah sepekan berlalu, olah TKP kasus dugaan baku tembak kembali dilakukan polisi di dalam rumah Ferdy Sambo.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (18/7/2022) pukul 14.30 WIB, polisi memeriksa kamera CCTV yang berada di halaman rumah Ferdy Sambo.

Polisi tersebut tampak memfoto kamera CCTV berwarna putih dengan menyertakan suatu benda yang bertuliskan "Puslabfor".

Olah TKP berlangsung sekitar 45 menit sejak kedatangan para polisi pada pukul 14.00 WIB.

Baca juga: 2 Wartawan Diintimidasi saat Liputan di Sekitar Rumah Kadiv Propam, Ponsel Direbut hingga Tas Digeledah

Olah TKP kembali dilakukan tak lama setelah keluarga Brigadir J melaporkan kasus tersebut ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Kuasa hukum dari keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Johnson Panjaitan mengatakan, laporannya itu sudah diterima polisi.

"Laporan kita sudah diterima, tadi kita melaporkan sebagaimana dijelaskan. Laporan kita soal pembunuhan berencana Pasal 340 (KUHP), kemudian ada pasal pembunuhan, ada pasal penganiayaan juncto Pasal 55 dan Pasal 56, kemudian ada soal pencurian dan soal peretasan," ujar Johnson di Bareskrim, Senin.

Laporan itu teregister dalam laporan polisi (LP) bernomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI. LP diterima AKBP Herminto Jaya pada tanggal 18 Juli 2022.

Baca juga: 2 Anggota Polri Disebut Minta Izin ke Ketua RT untuk Olah TKP di Rumah Kadiv Propam

Johnson menjelaskan, polisi tidak menerima laporan atas dugaan pencurian dan peretasan.

Pasalnya, kata Johnson, mereka harus melengkapi bukti dengan cara menyerahkan foto dan ponsel yang diretas itu.

"Sementara yang tercantum di sini adalah soal pembunuhan berencana, pembunuhan dan penganiayaan," kata dia.

Kompolnas datangi TKP penembakan

Selain itu, Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) turut mendatangi Irjen Ferdy Sambo di hari yang sama atau Selasa malam.

"Iya sudah. Sudah mendatangi. Jam 8 (malam)," ujar Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto saat dihubungi, Senin malam.

Albertus mengatakan, Ketua Harian Kompolnas Benny J Mamoto dan Komisioner Poengky Indarti yang mendatangi rumah Irjen Ferdy Sambo.

Kedatangan Kompolnas ke rumah dinas polisi bintang dua itu untuk mengawasi penyelidikan polisi yang sedang berlangsung sejak kasus tersebut mencuat ke publik beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kondisi Istri Kadiv Propam Usai Insiden Polisi Tembak Polisi, Psikolog: Sangat Tidak Stabil dan Masih Menangis

"Sudah direncanakan sebetulnya. Kita sebetulnya pengawas kebetulan kita dapat informasi sesuai dengan schedule bahwa tim penyidik ke TKP," kata Albertus.

"Kompolnas tidak punya kewenangan menyidik, tapi sekarang kita tim untuk pengawasan. Kepentingan kita yang di sana akan kita awasi langsung, apakah ada kejanggalan, sehingga bisa langsung interaksi dengan penyidik," sambung dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com