Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksistensi Dukuh Atas, Bermula dari Viralnya Asmara Bonge-Kurma hingga Ancaman Tersingkir oleh Kalangan Atas

Kompas.com - 25/07/2022, 10:17 WIB
Larissa Huda

Editor

Ketenaran Remaja "SCBD" Ditumpangi Selebritas

Fenomena anak nongkrong di Dukuh Atas berlanjut hingga Citayam Fashion Week. Bahkan sekarang para artis Indonesia ikut kepincut untuk mengetahui anak-anak "SCBD" lebih dalam, salah satunya model Paula Verhoeven.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Robohnya Pagar Tribune JIS | Citayam Fashion Week di Mata Jokowi dan Kak Seto | Prarekonstruksi Kasus Brigadir J

Paula sempat menemui salah satu remaja "SCBD" di Citayam Fashion Week, Bonge. Ia menghampiri Bonge yang sedang berada di sebuah kafe outdoor bersama teman-temannya.

"Bonge ya? Halo, apa kabar?" kata Paula Verhoeven, dikutip dari kanal YouTube Baim Paula, Rabu (20/7/2022). Bonge merespons dengan menyalami Paula Verhoeven.

Dari pertemuan itu, Paula tampak berjalan berlenggak-lenggok seperti sedang jalan di atas catwalk saat menyeberang zebra cross dekat stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Dukuh Atas.

Selain itu, ada pula presenter sekaligus desainer busana Ivan Gunawan bertemu dengan dua remaja Citayam, Roy dan Ale, di studio salah satu stasiun televisi.

Ivan memandu program televisi itu sementara Roy dan Ale diundang jadi bintang tamu. Dengan latar yang didekorasi mirip kawasan MRT Dukuh Atas, Ivan berpose masing-masing dengan Roy dan Ale lalu mengunggahnya ke Instagram.

Model kembar jebolan Asia's Next Top Model Cycle 5, Valerie dan Veronika juga tak mau luput untuk datang ke Citayam Fashion Week pada Minggu (17/7/2022) sore.

Baca juga: Dua Pihak Daftarkan Citayam Fashion Week Jadi Merek, Salah Satunya Perusahaan Baim Wong

Veronika terkesima pada keramaian Citayam Fashion Week dan mengaku belum pernah berjalan di catwalk dengan pengunjung seramai di sana.

"Kayaknya ini fashion show teramai sepanjang sejarah aku modelling deh. Awalnya malu lama-lama seru," kata Veronika di akun Instagram-nya @veronika.twns.

Berpotensi Dikuasai Kalangan Atas

Suasana peragaan busana jalanan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.Dok. kompas.com/ Kristianto Purnomo Suasana peragaan busana jalanan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.

Sosiolog dari Universitas Indonesia Hari Nugroho mengatakan tren Citayam Fashion Week berpotensi "dikuasai" oleh kalangan menengah ke atas yang memiliki sumber daya sosial dan ekonomi yang lebih.

Hal itu akan membuat para remaja dari Citayam, Bojonggede, dan Depok yang memulai tren tersebut justru tersingkir.

Baca juga: Sosiolog Sebut Citayam Fashion Week Berpotensi Dikuasai Kalangan Menengah Atas

"Arena ini potensial hanya akan diambil alih oleh mereka yang punya power and resources lebih besar yaitu kalau bukan anak muda kelas menengah Jakarta, atau ya mereka yang mau pakai untuk keperluan panggung politik," kata Hari saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/7/2022).

"Dan akhirnya anak-anak itu (remaja Citayam) akan tersingkir atau sekurangnya hanya menjadi penopang saja, bukan subjek utama arena," tutur Hari.

Hari pun memprediksi tren Citayam Fashion Week"tak akan bertahan lama karena kemunculannya yang spontan.

(Penulis : Melvina Tionardus, Rakhmat Nur Hakim | Editor : Kistyarini, Rakhmat Nur Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com