Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kriminalitas Meningkat di Kala Warga Berkerumun Ramaikan "Citayam Fashion Week" di Dukuh Atas

Kompas.com - 25/07/2022, 15:02 WIB
Reza Agustian,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, kini kebanjiran pendatang karena gelaran "Citayam Fashion Week" yang viral di media sosial.

Meski dibanjiri kegiatan positif seperti pagelaran busana dan pembuatan konten kreatif, Dukuh Atas pun ternyata berkembang menjadi pusat "aktivitas kriminal" seperti pencopetan, pencurian, dan perampasan.

Kapolsek Metro Menteng AKBP Netty Rosdiana Siagian mengatakan, handphone atau ponsel yang dibawa para pengunjung ke kawasan Dukuh Atas kerap menjadi sasaran pelaku kejahatan.

"Yang banyak itu handphone, sasaran mereka (pelaku kejahatan) itu handphone, kemudian juga tas-tas kecil," ujar Netty saat dihubungi, Senin (25/7/2022).

Untuk menekan tindak kriminalitas di Dukuh Atas, Netty pun mengimbau agar para pengunjung tidak berkumpul di sana hingga lewat tengah malam.

Baca juga: Baim Wong Daftarkan Citayam Fashion Week Jadi Merek, Wagub DKI: Itu Punya Publik

"Kami berikan imbauan, kami sampaikan bahwa jangan berkerumun di atas jam 22.00 WIB. Silakan pulang ke rumah masing-masing," ucap Netty.

"Kami mendukung apa yang menjadi inovasi mereka, tapi tolong lihat waktu. Kalau malam hari hal-hal negatif lainnya kemungkinan bisa terjadi," sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, ada kasus perampasan ponsel yang dialami dua remaja yang nongkrong di Dukuh Atas, Minggu (10/7/2022).

Netty menjelaskan, mulanya remaja berinisial A (13) dan FW (14) itu sedang nongkrong bersama 10 orang rekannya di Terowongan Kendal.

"Kemudian datang dua orang pelaku yang tiba-tiba bertanya, 'Eh gua lagi nyari orang nih'" kata Netty dalam keterangannya, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Masyarakat Bisa Ajukan Keberatan atas Upaya Baim Wong Daftarkan Citayam Fashion Week sebagai Merek

Pelaku berpura-pura mencari adiknya yang menjadi korban pemukulan oleh remaja yang sedang nongkrong di Terowongan Kendal.

"Korban secara reflek mengatakan tidak tahu (seseorang yang dimaksud pelaku)," ungkapnya.

Kemudian, lanjut Netty, kedua pelaku memaksa mengambil dua ponsel milik korban dengan maksud memeriksa isi telepon genggam korban tersebut.

"Dicek handphone milik korban sebagai bukti kalau korban tidak melakukan pemukulan terhadap adik pelaku," katanya.

Setelah ponsel korban dibawa pelaku, ujar Netty, kedua korban tersebut masih menunggu pelaku di Dukuh Atas hingga pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Saat Citayam Fashion Week Dinilai Mengganggu dan Janji Pemprov DKI Cari Lokasi Alternatif...

Menurut Netty, sekitar pukul 10.00 WIB, korban akhirnya bertemu dengan pelaku di kawasan Monumen Nasional (Monas).

"Kemudian korban menangkap pelaku dan dibawa ke Polsek Metro Gambir," ucap Netty.

"Setelah ditelusuri, kejadian awalnya terjadi tindak pidana tersebut. Korban diarahkan ke Polsek Metro Menteng oleh anggota Reskrim Polsek Metro Gambir," sambung dia.

Selanjutnya ada pencurian sepeda motor di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas atau area "Citayam Fashion Week", Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (23/7/2022) malam.

Korban pun melaporkan pencurian sepeda motor itu ke Polsek Metro Tanah Abang.

Baca juga: Cari Lokasi Baru, Pemprov DKI Buka Peluang Sarinah untuk Citayam Fashion Week

"Tempat kejadian perkaranya (TKP) Tanah Abang sehingga membuat laporan ke Polsek Tanah Abang," ungkap dia.

Namun, saat Kompas.com mengonfirmasi ke Polsek Metro Tanah Abang, hingga saat ini belum ada jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com