Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

48 Rumah di Tambora Kebakaran, Diduga akibat Korsleting di Kontrakan Kosong

Kompas.com - 26/07/2022, 16:49 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda permukiman di Jalan Sawah Lio Raya, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa (26/7/2022) dini hari.

Kapolsek Tambora Kompol Rosana Labobar mengatakan, polisi telah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Rosana menduga, api muncul akibat korsleting di sebuah bangunan kontrakan yang tidak dihuni.

"Diduga, penyebab awal kebakaran akibat korsleting listrik dari salah satu rumah. Pemilik rumah untuk sementara kami mintai keterangan di kantor," kata Rosana di lokasi kebakaran, Selasa.

Baca juga: 48 Rumah Hangus, 300 Jiwa Terdampak Kebakaran di Tambora

Kendati demikian, Rosana mengatakan masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Warga setempat, Iang (26), mengatakan bahwa rumah yang diduga menjadi lokasi awal kemunculan api merupakan rumah kontrakan kosong.

"Jadi rumah ini dulunya kontrakan dua lantai, semipermanen, atasnya kayu tripleks. Sudah lama kosong, bertahun-tahun," kata Iang yang juga menjadi korban kebakaran.

Baca juga: Kebakaran Rumah di Tambora, Seorang Warga Jatuh dari Atap karena Panik

Saat kejadian, Iang yang tinggal tepat di depan kontrakan tersebut mengatakan mendengar suara percikan api beberapa kali. Namun, Iang menduga itu suara yang dibuat manusia.

"Tiga kali saya tengok, enggak ada orang. Tiba-tiba ada yang teriak kebakaran. Saya keluar rumah, api sudah gede banget di situ," kata Iang menunjuk arah lantai dua kontrakan yang sudah tidak ada tersebut.

Sementara itu, Camat Tambora Bambang Sutarna mengatakan, berdasarkan data hingga Selasa siang, api merambat ke 48 rumah di dua wilayah rukun tetangga.

"Kebakaran terjadi di dua wilayah rukun tetangga (RT) di RW 008, yaitu di RT 004 dan RT 005, bangunan yang terdampak itu ada 48 rumah," kata Bambang di lokasi kebakaran, Selasa.

Baca juga: Kisah Pilu Pengemudi Ojol Korban Kebakaran Tambora: Sepeda Motor Hangus, Tak Ada Harta Tersisa

48 rumah tersebut ditinggali oleh 75 kepala keluarga yang terdiri dari sekitar 300 jiwa.

"Ada 75 kepala keluarga, diperkirakan ada 300 jiwa terdiri dari lansia, orang tua, dan anak-anak," kata Bambang.

Bambang menyebutkan, para korban kebakaran telah dievakuasi ke tempat pengungsian yang berada di kantor Kelurahan Jembatan Lima yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com