Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagar Pembatas Tribune JIS Roboh, Fraksi PDI-P: Sejak Awal Sudah Bermasalah, Jakpro Perlu Diaudit

Kompas.com - 27/07/2022, 16:48 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta menilai bahwa permasalahan terkait Jakarta International Stadium (JIS) tak hanya terjadi saat grand launching.

Untuk diketahui, saat grand launching pada 24 Juli 2022 sore, pagar pembatas tribune JIS roboh.

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai bahwa pembangunan JIS sudah bermasalah sejak tender pada 2019.

"Sejak awal memang bermasalah, kenapa? Coba cek pernyataan saya sejak awal, pemenang tendernya saja kan bermasalah," ujar Gembong saat dihubungi, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Pagar Pembatas Tribune Roboh, F-PDIP DPRD DKI Minta JIS Diaudit

Hal yang dimaksud oleh Gembong adalah soal protes yang dilayangkan Konsorsium Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya atas hasil lelang proyek pembangunan JIS.

Saat itu, konsorsium atau kerja sama operasi (KSO) Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya dan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP sama-sama dinyatakan lulus secara teknis dalam lelang tersebut.

Penawaran harga KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya lebih murah dibandingkan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP, pemenang lelang proyek pembangunan JIS.

Baca juga: Jakpro Blak-blakan soal Penyebab Robohnya Pagar Tribune JIS Saat Grand Launching

KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya diketahui menawarkan harga Rp 3,78 triliun.

Sementara itu, penawaran harga KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP sebesar Rp 4,08 triliun.

"Pemenang lelangnya bermasalah, mosok yang dimenangkan itu yang (penawaran harga) lebih mahal Rp 300 miliar," ungkap Gembong.

"Ada apa?" tanya dia.

Karena persoalan-persoalan tersebut, Gembong berujar bahwa PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta yang ditugaskan untuk membangun JIS harus diaudit.

"Ini kan perlu diaudit secara menyeluruh," kata Gembong.

Soal pagar pembatas tribune JIS roboh

Adapun pagar pembatas tribune utara JIS roboh pada saat grand launching yang dimeriahkan sejumlah band dan laga persahabatan Persija dengan Chonburi FC, klub sepak bola asal Thailand.

Berdasarkan pantauan Kompas.com saat itu, pembatas tribune utara yang jebol tersebut memiliki panjang hampir 20 meter.

Pagar pembatas berbahan besi yang diberi warna putih mendadak jebol usai grup band Dewa-19 memeriahkan grand launching JIS.

Di bagian belakang pembatas tribune itu merupakan Jakmania, suporter Persija. Para anggota Jakmania tampak mencoba membetulkan pagar pembatas tribune tersebut.

Namun, hingga grand launching rampung, pagar pembatas tribune utara tersebut masih tergeletak di sisi luar lapangan JIS.

Baca juga: Belajar dari Kejadian Pagar Tribun Roboh, Jakpro Akan Perketat Pengawasan Acara Besar di JIS

Jakpro kemudian memberi penjelasan atas robohnya pagar pembatas tribune utara JIS.

VP Corporate Secretary PT Jakpro Nadia Diposanjoyo menjelaskan, peristiwa itu terjadi karena besarnya antusiasme suporter yang ingin menonton pertandingan.

"Seiring berjalannya waktu, hampir seluruh tribune tier 1 terpenuhi bahkan melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia," kata Nadia melalui keterangan tertulis, Selasa (26/7/2022).

Menurut Nadia, jika dilihat dari kamera pemantau, terlihat beberapa penonton naik ke bagian horizontal barrier di tribune untuk memasang spanduk, bahkan duduk di situ.

Padahal, menurut Nadia, baik struktur maupun kekuatan horizontal barrier tidak didesain sebagai tempat berpijak, dinaiki, diduduki, atau sebagai akses ke lapangan maupun berpindah tribune.

Baca juga: Salah Satu Penyebab Pagar Pembatas Tribune JIS Roboh, Jumlah Penonton Melebihi Kapasitas

Akhirnya, pijakan penonton pada horizontal barrier tersebut menyebabkan beban tarik tambahan pada angkur kolom yang menjadi tumpuan tercabut.

Selain itu, lanjut Nadia, penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya mengakibatkan tidak berjalannya prosedur yang sudah direncanakan untuk area tribune, sehingga perilaku penonton tidak terkendali.

"Pertandingan kemarin jadi bahan berharga untuk evaluasi kita semua, Jakpro, Jakmania, Pemprov DKI, Persija, dan skema ticketing oleh Jaklingko," ucap Nadia.

Soal tender pembangunan JIS

Sementara itu, terkait tender pembangunan JIS pada 2019 yang diprotes, Direktur Proyek JIS Jakpro saat itu, Iwan Takwin, mengatakan bahwa lelang proyek JIS dilakukan secara terbuka dan sesuai prosedur.

Iwan menjelaskan, ada dua hal yang dinilai dalam lelang itu, yakni penilaian teknis dan harga. Bobot penilaian teknis 70 persen, sedangkan bobot harga hanya 30 persen.

Kategori penilaian teknis mulai dari perencanaan, desain, konstruksi, teknologi, material, hingga skedul.

"Yang pertama kami nilai itu teknis dulu karena kami mau ini benar-benar terjamin kualitasnya dan tepat waktu, kalau bisa lebih cepat," kata Iwan pada 11 September 2019.

KSO yang dipimpin Adhi Karya mendapat nilai teknis 60,17, sedangkan KSO yang dipimpin Wika Gedung mendapat nilai 66,14.

Nilai KSO yang dipimpin Adhi Karya lebih rendah karena tidak memenuhi beberapa kategori penilaian teknis.

Baca juga: Penjelasan Jakpro soal Lelang Proyek Jakarta International Stadium yang Diprotes

Setelah itu, panitia lelang menilai penawaran harga dari kedua KSO.

Penawaran harga dibandingkan dengan harga perkiraan sendiri (HPS) yang dibuat oleh konsultan Jakpro. HPS proyek JIS, yakni Rp 4,4 triliun.

KSO yang dipimpin Adhi Karya menawarkan harga Rp 3,78 triliun, sedangkan penawaran harga KSO yang dipimpin Wika Gedung sebesar Rp 4,08 triliun.

Dari penawaran harga tersebut, KSO yang dipimpin Adhi Karya mendapat nilai 15, sedangkan KSO yang dipimpin Wika Gedung memperoleh nilai 27,78.

Nilai yang diperoleh KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya lebih rendah dibandingkan pesaingnya, meskipun menawarkan harga lebih murah.

Alasannya, kata Iwan, panitia lelang membandingkan penawaran harga tersebut dengan HPS.

"Ada aturan dari sisi nilai kewajaran, harga wajar, kami tidak mau ada peserta tender yang banting harga, tetapi kualitasnya jauh di bawah standar," tutur Iwan.

Baca juga: Jakpro Jelaskan Penyabab Robohnya Pagar Pembatas Tribun Utara JIS

Berdasarkan penilaian teknis dan harga, KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP dinyatakan sebagai pemenang lelang proyek JIS.

Iwan menjelaskan, panitia lelang memberikan waktu tiga hari setelah pengumuman pemenang untuk masa sanggah.

Peserta lelang yang tidak menerima hasil lelang bisa menyanggah dengan syarat memberikan jaminan 1 persen dari nilai proyek atau HPS Rp 4,4 triliun. Uang jaminan akan dikembalikan jika sanggahan itu terbukti.

Namun, Iwan menyebut tidak ada yang menyanggah hasil lelang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com