Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelecehan Seksual Diduga Kembali Terjadi, Pengawasan di Transjakarta Bakal Ditingkatkan

Kompas.com - 28/07/2022, 13:29 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah provinsi (pemprov) bakal meningkatkan pengawasan di bus transjakarta.

Peningkatan pengawasan dilakukan setelah terjadi dugaan pelecehan seksual di bus transjakarta rute 3F jurusan Kalideres-Gelora Bung Karno (GBK).

"Nanti, ke depannya, peraturan akan kami tingkatkan lagi. Dan ini perlu juga ada sanksi sosial (untuk pelaku) ke depannya," ucap Riza, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Pelecehan Seksual Diduga Terjadi Lagi di Transjakarta, Wagub DKI: Kami Sikapi agar Tak Terulang

Riza juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa kasus pelecehan seksual masih terjadi di angkutan publik, terutama saat jam padat.

Padahal, tempat duduk untuk penumpang perempuan sudah disediakan di bus transjakarta. Ia pun meminta para penumpang lebih berhati-hati.

"Tentu kami prihatin masih ada saja (pelecehan seksual) di jam-jam padat bus. Jadi, mohon semua bisa lebih hati-hati juga menjaga (diri)," paparnya.

Diketahui, aksi dugaan pelecehan seksual itu terekam dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @jakarta.terkini.

Video tersebut menampilkan bus dalam kondisi penuh penumpang. Sementara itu, posisi korban berdiri di dekat pintu bus.

Baca juga: Transjakarta Operasikan Lagi Bus Warna Pink Khusus Wanita

Kemudian, di sebelah korban berdiri seorang lansia yang mulai dengan sengaja menggerak-gerakan tangannya ke bagian paha belakang korban.

Korban yang merasa risih akibat perlakuan dari lansia ini akhirnya melapor ke petugas Halte Transjakarta Bundaran Senayan. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu pagi kemarin.

"Kejadiannya pagi jam orang masuk kantor gitu. Saya juga masih follow up ke pihak Transjakarta. Pelaku sempat diciduk di halte lain dan interogasi namun enggak ngaku," ujar korban. Atas kejadian ini, korban disebut mengalami trauma.

Sebelumnya pelecehan seksual diduga terjadi di bus transjakarta jurusan Manggarai-Blok M pada Jumat (24/6/2022) sore.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Anang Rizkani Noor menjelaskan, dugaan pelecehan tersebut terjadi saat bus hampir memasuki Halte Pasar Rumput.

Baca juga: PT Transjakarta Operasikan Halte Kota Baru Mulai Hari Ini, Lokasinya di Sebelah Stasiun Jakarta Kota

Kejadian tersebut pun dilaporkan ke petugas sesampainya di Halte Pasar Rumput pada pukul 18.15 WIB.

"Kejadian dugaan atas tindakan kurang senonoh tersebut dilaporkan kepada petugas Transjakarta yang kemudian segera meminta keterangan kedua penumpang," kata Anang kepada Kompas.com, Minggu (26/6/2022).

Setelah dimintai keterangan, pada akhirnya kedua belah pihak memutuskan untuk berdamai karena penumpang pria mengaku tidak sengaja. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com