Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Yusuf ElBadri
Mahasiswa Program Doktor Islamic Studies UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengkaji Islam dan Kebudayaan

Jika Baim Punya Niat Baik...

Kompas.com - 28/07/2022, 16:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MONOPOLI budaya harus ditolak. Itu jelas dan tidak bisa ditawar. Tidak ada yang boleh melakukan monopoli terhadap budaya yang sedang tumbuh dan berkembang.

Apalagi dilakukan secara sepihak oleh orang yang tidak punya kontribusi terhadap kelahiran budaya itu. Lebih-lebih lagi untuk tujuan keuntungan dan eksploitasi.

Tindakan mengambil keuntungan dari sesuatu yang sedang jadi perhatian publik oleh orang kampung saya sebut sebagai menembak dari atas kuda.

Pertanyaannya adalah apakah niat baik harus juga ditolak? Tidak. Niat baik tidak perlu ditolak. Niat baik harus diberi tempat pada tempat yang mulia dan niat baik harus dicatat sebagai sebuah kebaikan.

Meskipun begitu, niat seringkali tidak sejalan dan bahkan bertentangan dengan tindakan yang diambil. Inilah kesalahan pertama Baim Wong dan orang-orang yang ingin mematenkan Citayam Fashion Week (CFW).

Niat baik adalah satu hal. Sedangkan tindakan mendaftarkannya sebagai hak kekayaan intelektual adalah hal lain.

Dalam kasus ini, niat baik Baim Wong tidak dieksekusi dengan baik. Menafsirkan tindakan mematenkan CFW sebagai wujud niat baik, itu jelas tidak mutabaqah (konsisten/selaras).

Sebab mematenkan atau klaim atas hak intelektual adalah bagian tak terpisahkan dari kerja monopoli, selain branding, industri, dagang dan komersialitas.

Lantas apa jalan yang harus ditempuh oleh Baim Wong untuk merealisasikan niat baiknya itu, -kalau memang ingin memperkenalkan fashion remaja yang sederhana itu atau bahasa halusnya memberdayakan anak remaja putus sekolah dan pinggiran itu.

Jalan satu-satunya adalah membuat brand sendiri terhadap aktifitas fesyen yang direncanakan.

Buat aktivitas Baim Fashion Week, misalnya, atau apapun namanya sesuai selera, lakukan aktifitas itu di Dukuh Atas, tempat anak-anak remaja itu nongkrong.

Lalu jadikan aktivitas fesyen Baim Wong itu sebagai salah satu tiang penyangga baru atas budaya Citayam Fashion Week yang selama ini ditopang oleh remaja pinggiran asal Citayam, Bojonggede dan Depok itu.

Dengan begitu kontribusi Baim Wong atau peminat fesyen yang lain dalam rangka memperkenalkan Citayam Fashion Week sebagai budaya baru Indonesia takkan kurang nilainya.

Baim Wong tetap bisa membuat anak-anak remaja putus sekolah itu menjadi model, terorganisir, punya pengetahuan dunia model dan fesyen.

Alih-alih monopoli, sekali lagi kalau memang niatnya baik, Baim justru akan tercatat sebagai tiang penyangga baru yang membesarkan budaya Citayam Fashion Week itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com