Video pertemuan Fadil dan tersangka bernama Nyoman Edi itu diunggah dalam akun resmi Instagram @Kapoldametrojaya, Sabtu (30/7/2022) siang.
Tampak Fadil mengenakan kemeja putih, sedangkan Nyoman Edi menggunakan baju tahanan berwarna oranye.
Pada momen tersebut, Nyoman menyampaikan alasannya mengedit profil lulusan Akademi Kepolisian angkatan tahun 1991 itu.
Baca juga: Profil Kapolda Metro di Wikipedia Diedit hingga Disebut Terima Suap, Pelaku Sudah Teridentifikasi
Nyoman mengaku mengubah profil Fadil di laman Wikipedia karena iseng dan memiliki pengalaman buruk dengan polisi
"Saya punya pengalaman buruk, kurang baik dengan kepolisian," kata Nyoman menjawab pertanyaan Fadil.
Nyoman sendiri mengaku tidak pernah mengetahui sosok Fadil sebelumnya.
Nyoman mengambil kesempatan mengubah profil Fadil, buntut adanya kasus kematian Brigadir J.
"Sebelumnya saya tidak tahu persis bagaimana profil dari Bapak," kata Nyoman.
Baca juga: Cerita Pelaku Ubah Profil Kapolda Metro di Wikipedia, Punya Pengalaman Buruk dengan Polisi
Mendengar alasan Nyoman, Fadil pun hanya tersenyum dan seolah tidak ingin membesar-besarkan permasalahan tersebut.
Bagi Fadil, beredarnya hoaks tentang pejabat publik, termasuk dirinya sebagai Kapolda Metro Jaya merupakan salah satu risiko yang harus dihadapi.
"Bagi saya itu menjadi risiko bagi seorang pejabat publik. Apalagi dalam tugas-tugas mengungkap sebuah peristiwa,ya memang berbasis fakta dan mencari kebenaran," kata Fadil.
Menurut Fadil, kesalahan yang dilakukan oleh Nyoman masih bisa dimaklumi dan bisa saja menimpa orang lain. Dia pun meminta agar kasus tersebut lebih baik diselesaikan secara restorative justice.
Baca juga: Momen Kapolda Metro Jaya Bertemu Pengedit Profilnya di Wikipedia...
"Saya maafkan kok, sudah biasa. Dari awal saya juga tidak pernah mau melaporkan. Saya tidak merasa sakit hati sama sekali dengan editan Nyoman," kata Fadil.
"Pada kesempatan ini, dalam peristiwa yang menimpa diri saya, saya menggunakan jalur restorative justice," sambung dia.
Sambil melepaskan baju tahanan Nyoman, Fadil pun mengingatkan agar semua pihak berhati-hati dalam bermedia sosial. Sehingga tidak terjadi kesalahan yang bisa berujung pada pelanggaran atau tindak pidana.
"Mudah-mudahan kita bisa petik hikmahnya. Kita jadikan sebuah pelajaran dan hati-hati dalam berinternet. Di internet itu ada etika dan norma yang harus kita junjung tinggi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.