Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pelaku Pencabulan di Salah Satu SMP Negeri Kota Bekasi Terancam Diberhentikan

Kompas.com - 01/08/2022, 20:55 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Terduga pelaku pencabulan di Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 6 Kota Bekasi, yakni DP, terancam dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

DP diketahui merupakan seorang staf perpustakaan di SMP Negeri yang status kepegawaiannya masih sebagai tenaga kerja kontrak (TKK) di Kota Bekasi.

"Kami akan verifikasi, kami interogasi atau akan kami panggil. Bahkan bisa dikeluarkan apabila bersalah," ujar Inayatullah, dalam sambungan teleponnya, Senin (1/8/2022).

Inayatullah menyebut, pihaknya juga masih menyelidiki dugaan kasus pencabulan tersebut.

"Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) itu tengah saya perintahkan untuk turun guna melakukan pemeriksaan atau verifikasi terhadap dugaan kejadian (pencabulan) itu," ucap Inayatullah.

Baca juga: Seorang Staf SMP Negeri di Kota Bekasi Diduga Kerap Lecehkan Siswi Sejak 2014

Diwawancarai secara terpisah, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menyatakan pihaknya sedang memfokuskan pemulihan para korban pencabulan oleh DP.

Komisioner KPAD Kota Bekasi yakni Novrian mengatakan untuk melakukan pendampingan tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi.

"Kami dari DP3A bersama KPAD, sudah melakukan assesment hari ini terkait anak-anak yang menjadi korban. Fokus kita memaksimalkan fungsi psikologis anak pastinya," ujar Novrian, di SMP Negeri tersebut.

Menurut Novrian, pihaknya juga masih menggali keterangan dari para korban yang mengalami tindakan cabul dari si terduga pelaku.

"Mereka mengalami trauma sebenarnya. Karena fokus kami kepada korban, kami masih gali lagi keterangan korban," ujar dia.

Baca juga: KPAD Fokus Pemulihan Psikologis 3 Siswi SMPN Korban Pencabulan di Kota Bekasi

"Bersama dengan sekolah, kami akan bikin tim untuk menggali lagi sebenarnya berapa korban yang ada," lanjut Novrian.

Diberitakan sebelumnya, aksi pencabulan diduga dilakukan oleh DP kepada sejumlah siswi SMP negeri di Kota Bekasi.

Kabar mengenai dugaan aksi pencabulan tersebut langsung menjadi konsumsi publik setelah diunggah akun Instagram @menfesspondokgede.

Dalam unggahannya, akun tersebut menyebutkan bahwa aksi pencabulan dilakukan oleh DP, salah satu staf perpustakaan yang bekerja di sekolah negeri yang berada di wilayah Jatiwaringin, Pondok Gede, tersebut.

Akun Instagram tersebut juga menggunggah tangkapan layar percakapan antara terduga pelaku dengan korbannya yang berisi ajakan menginap di sebuah apartemen di Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com