Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kaleng-kaleng, Ini Sepak Terjang Para Pengacara di Pusaran Kasus Brigadir J

Kompas.com - 08/08/2022, 19:32 WIB
Larissa Huda

Editor

Sumber Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, menjadi eksistensi bagi para pengacara untuk unjuk aksi.

Dilansir dari Kompas TV, kasus tewas Brigadir J disebut menuai sorotan masyarakat di seluruh Indonesia.

Brigadir J tewas di Rumah Dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) nonaktif Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Pengacara Keluarga Brigadir J Tak Percaya Minta Perlindungan pada LPSK, Ketua: Jangan Keliru

Muncul dengan Pernyataan Geger

Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menunjukkan gambar jenazah Brigadir J di bagian leher yang diduga sempat dililit dari belakang, di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).KOMPAS.com/RAHEL NARDA Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menunjukkan gambar jenazah Brigadir J di bagian leher yang diduga sempat dililit dari belakang, di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Sejak awal, keluarga Brigadir J didampingi oleh tim pengacara dari Victory Law Firm yang dipimpin oleh Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak diperkuat oleh Johnson Panjaitan, Nelson Simanjuntak, dan Martin Lukas membela keluarga Brigadir J dalam dugaan pembunuhan berencana.

Muncul pertama kali ke publik, keterangan Kamaruddin langsung membuat geger publik. Bagaimana tidak, ia terang-terangan membuka foto-foto kondisi jenazah Brigadir J.

Kamaruddin membantah narasi polisi pertama kali yang mengkonstruksi kematian Brigadir J karena polisi tembak polisi.

Baca juga: Bharada E Minta Perlindungan LPSK, Pengacara Brigadir J: Dia Ini Terancam dari Siapa?

Ia mengungkapkan ada beberapa sayatan, beberapa luka tembak, beberapa luka memar pada tubuh Brigadir J. Ada pula pergeseran rahang, luka di bahu, luka sayatan di kaki, luka di telinga.

“Kemudian ada luka sayatan di belakang, kemudian ada luka di jari-jari kemudian ada membiru diperut kanan kiri atau di tulang rusuk dan kemudian ada luka menganga di bahu," tutur Kamaruddin.

Bukan Pemain Baru

Kamaruddin, bukan pengacara baru. Ia pernah mendampingi kliennya untuk kasus kasus Hambalang dan Wisma Atlet hingga korupsi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik atau e-KTP.

Kamaruddin juga pernah mendampingi Veronica Tan untuk kasus perceraian dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kamaruddin juga pernah mendampingi Muhammad Kace dalam perkara penistaan agama.

Sebelum kasus Brigadir J, Kamaruddin yang pernah jadi gelandangan saat datang ke Jakarta. Kemampuan komunikasi yang ia miliki ternyata mendorong dirinya untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Kristen Indonesia pada tahun 2000.

Baca juga: Kasus Pengancaman dan Pelecehan Istri Ferdy Sambo Naik Penyidikan, Ini Kata Pengacara Brigadir J

Pengacara keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan, saat menyambangi Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Pengacara keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan, saat menyambangi Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022).

Sementara itu, Johnson Panjaitan dikenal pernah tergabung dalam Badan Pengurus Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia PBHI (1998-2001). Ia menjabat sebagai Wakil Ketua PBHI.

Johnson pernah menangani kasus 27 Juli. Ia bergabung membela keluarga Brigadir J karena hukum baginya adalah perjuangan bagi rakyat yang tertindas untuk mendapatkan haknya.

Di samping itu, ia selalu meyakini tidak ada kejahatan yang sempurna termasuk perkara tewasnya Brigadir J.

“Tidak ada kejahatan sempurna. Sekalipun itu dilakukan oleh jenderal yang sangat terlatih, di mana dia memimpin satuan yang sangat luar biasa yakni Satgas Merah Putih,” kata Johnson.

Baca juga: Pengacara Keluarga Brigadir J: Saya Yakin Akan Ada Tersangka Lain

Pengacara di Sekitar Bharada E hingga Ferdy Sambo

Kuasa hukum Bharada Richard Eliezer atau E, Andreas Nahot Silitonga di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (6/8/2022).KOMPAS.com/RAHEL NARDA Kuasa hukum Bharada Richard Eliezer atau E, Andreas Nahot Silitonga di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (6/8/2022).

Bukan hanya pihak Brigadir J yang didampingi pengacara dalam kasus ini. Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer atau Bharada E, juga didampingi kuasa hukum.

Semula, Bharada E didampingi oleh Andreas Nahot Silitonga. Pengacara yang tercatat menangani berbagai perkara litigasi di bidang perdata, pidana, hingga kepailitan selama 13 tahun.

Tapi kemudian, pengacara tersebut mundur. Setelah sebelumnya sempat mengungkapkan keterangan di Kompas TV, jika bukan Bharada E yang menembak Brigadir J dari belakang.

Pendampingan terhadap Bharada E kini diberikan oleh Deolipa Yumara dan Burhanuddin. Dua pengacara ini ditunjuk langsung oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Deolipa yang sempat aktif dalam DPN Pusat Peradi bagian pengurus Hak Asasi Manusia (HAM), tercatat pernah mendampingi selebritas Angel Elga.

Baca juga: Langkah Bharada E Ajukan Justice Collaborator Dinilai Cerdas

Sementara rekannya, Burhanuddin, tercatat melaporkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok terkait kasus penistaan agama pada tahun 2017.

Tak hanya itu, ia juga pernah mendampingi bekas komioner KPU Andi Nurpati yang dilaporkan Mahfud MD dalam kasus dugaan penggelapan dan pemalsuan dokumen negara pada 12 Februari 2010.

Kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis saat di LPSK, Jakarta, Senin (1/8/2022).KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA Kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis saat di LPSK, Jakarta, Senin (1/8/2022).

Selanjutnya, di pihak Putri Candrawathi ada Patra Zen. Dalam rekam jejaknya, Patra Zen yang sempat menjabat Ketua YLBHI, tercatat pernah mendampingi bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Baca juga: Pengacara Sebut Bharada E Merasa Tertekan Karena Beri Keterangan Berbeda

Ia juga pernah mengemban jabatan di pemerintahan sebagai penasihat hukum di Kementerian Sekretariat Negara selama tujuh bulan dari Januari-Juli 2010. Lantas pada 2012, Patra membuka praktik hukumnya dengan nama Patra M Zen and Partners.

Tak hanya Patra, ada juga Arman Hanis yang menjadi kuasa hukum bagi keluarga Irjen Ferdy Sambo.

Arman tercatat pernah menangani klien perusahaan besar antara lain, PT Coca Cola Distribution Indonesia, PT Magnum Consolidators Indonesia, PT Ancol Indonesia, Kuasa Hukum Pemohon Pailit, hingga PT Dian Semangat Insan (dalam kasus PT Tae Hwa Indonesia).

Tak hanya itu, Arman juga pernah menjadi pengacara mantan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com