Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut LRT Jakarta Sepi Penumpang karena Rute Terlalu Pendek

Kompas.com - 12/08/2022, 11:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Deddy Herlambang mengatakan LRT Jakarta sepi penumpang lantaran rute yang membentang dari Rawamangun hingga Kelapa Gading itu terlalu pendek yakni hanya sepanjang 5,8 km.

Hal itu disampaikan Deddy menanggapi pengakuan manajemen LRT Jakarta soal sepinya penumpang LRT Jakarta.

"Rutenya terlalu pendek ya. Untuk jarak segitu orang cenderung malas menggunakan LRT. Mereka pasti berpikir mending naik motor atau naik ojek atau bajaj," kata Deddy saat dihubungi, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: LRT Jakarta Masih Sepi Penumpang, Pengamat: Pemilihan Rute Tak Didukung Kajian

Ia meyakini LRT Jakarta akan ramai penumpang bila rutenya diperpanjang hingga Klender sebagaimana rancangan awal.

Ia pun mengatakan upaya manajemen LRT Jakarta dengan menghadirkan sensasi naik kereta sembari dikejar zombie tak efektif untuk menggaet penumpang.

Deddy mengatakan, hal tersebut hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi tak akan menambah jumlah penumpang ke depannya.

"Itu hanya hiburan saja. Tapi tidak akan menambah penumpang. Menurut saya kalau rutenya diperpanjang penumpangnya akan ramai," lanjut Deddy.

Seperti diketahui, LRT Jakarta menggelar acara Train to Apocalypse dengan harapan bisa menambah jumlah penumpang.

Saat ini rata-rata penumpang LRT Jakarta yang melayani rute Velodrome (Rawamangun) sampai Pegangsaan Dua (Kelapa Gading) hanya berkisar 1.400-1.500 orang setiap harinya.

Acara seperti Train to Apocalypse diharapkan bisa memantik minat warga menjajal LRT Jakarta. Bahkan, LRT Jakarta sudah beberapa kali berkolaborasi dengan industri kreatif dan hiburan.

Baca juga: Tarif Integrasi Berlaku, Cukup Bayar Sekali Saat Naik Transjakarta, MRT, dan LRT

Kegiatannya berlangsung di stasiun atau gerbong, seperti peragaan busana dalam rangka peluncuran salah satu merek busana lokal, kegiatan pekan kebudayaan dengan Korea Culture Center, bermain musik di kereta, pertunjukan barongsai, dan hiburan di kereta dalam rangka Natal dan Tahun Baru.

Manajemen LRT Jakarta memastikan bahwa wahana zombi yang dihadirkan itu mengedepankan faktor keamanan dan keselamatan penumpang sehingga tidak mengganggu operasional.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com