Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Integrasi MRT-Transjakarta dari Bundaran HI ke Ciledug, Tarif Cuma Rp 6.750, Pindai "Barcode" Saat Keluar Masuk Stasiun-Halte

Kompas.com - 14/08/2022, 17:40 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 733 Tahun 2022 tentang Besaran Tarif Angkutan Umum Massal.

Dalam kepgub tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan tarif integrasi antarmoda sebesar Rp 10.000.

Pada hari ini, Minggu (14/8/2022), Kompas.com mencoba layanan tarif integrasi dengan menggunakan transportasi MRT Jakarta dan transjakarta.

Baca juga: Terkendala Saat Beli Tiket Tarif Integrasi, Ini Cara Hubungi Call Center Jaklingko

Kompas.com mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi JakLingko. Sebab, penumpang yang ingin menggunakan layanan tarif integrasi wajib daftar melalui aplikasi JakLingko.

Daftar aplikasi JakLingko

Aplikasi JakLingko bisa diunduh di App Store. Setelah mengunduh aplikasi JakLingko, berikut cara daftarnya:

  1. Klik "Registrasi di sini".
  2. Masukkan nomor ponsel, klik daftar.
  3. Baca syarat dan ketentuan, lalu klik "setuju".
  4. Aplikasi kemudian menampilkan informasi bahwa kode OTP dikirim ke nomor ponsel yang didaftarkan, klik "lanjut".
  5. Masukkan kode OTP yang dikirimkan ke nomor ponsel, kemudian akan muncul informasi berhasil, klik "lanjut".
  6. Masukkan PIN, yakni enam digit angka yang kita inginkan, di kolom yang tersedia, lalu klik "atur pin".
  7. Aplikasi akan menampilkan informasi pendaftaran berhasil, klik "lanjut".
  8. Setelah itu, lengkapi data diri, yakni foto, nama, jenis kelamin, dan alamat e-mail. Setelah itu, kode OTP akan dikirimkan ke email, masukkan kode tersebut ke kolom yang tersedia, lalu klik "lanjut".
  9. Klik "simpan". Pendaftaran telah berhasil.

Baca juga: Tarif Integrasi Rp 10.000 Belum Berlaku untuk Transjakarta Rute Non-BRT

Isi saldo dan tujuan perjalanan

Setelah mendaftar, Kompas.com mengisi saldo dengan menyambungkan akun Jaklingko dengan uang elektronik Fello.

Saldo bisa diisi menggunakan beberapa pilihan bank yang tersedia. Ikuti langkah cara mengisi saldo yang tercantum pada aplikasi.

Setelah mengisi saldo, klik kolom "Mau ke mana hari ini?" untuk mengisi titik keberangkatan dan lokasi tujuan.

Kompas.com memilih titik keberangkatan dari Stasiun MRT Bundaran HI menuju Halte CBD Ciledug-BRT". Setelah itu, klik "cari perjalanan".

Baca juga: Tarif Integrasi Rp 10.000 di Jakarta Hanya Berlaku lewat Aplikasi Jaklingko

Setelah itu, muncul rute perjalanan yang akan dilalui dan tarif yang harus dibayar. Klik rute perjalanan yang tersedia, kemudian klik "setuju dan bayar".

Selain menggunakan Fello, pembayaran juga bisa dilakukan menggunakan QRIS. Penumpang yang belum mengisi saldo Fello, bisa memilih opsi pembayaran QRIS.

Sebagai informasi, tarif yang harus dibayarkan untuk menggunakan MRT Jakarta dan transjakarta dari Bundaran HI ke CBD Ciledug yakni Rp 6.750.

Setelah melakukan pembayaran, Kompas.com mendapatkan barcode untuk dipindai di stasiun keberangkatan.

Perjalanan dari Bundaran HI ke CBD Ciledug

Kompas.com kemudian berangkat ke Stasiun MRT Bundaran HI. Di sana, Kompas.com memindai barcode yang tertera di aplikasi JakLingko untuk masuk ke dalam area stasiun.

Aplikasi JakLingko memberikan informasi untuk mengarahkan penumpang sampai ke tempat tujuan.

Sesuai petunjuk aplikasi, Kompas.com harus naik MRT Jakarta dan turun di Stasiun MRT ASEAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kompas.com pun menuju peron tujuan Stasiun ASEAN dan naik kereta tujuan stasiun tersebut. Kompas.com memulai perjalanan sekitar pukul 14.30 WIB.

Setelah tiba di Stasiun MRT ASEAN, Kompas.com diarahkan transit ke Halte CSW 2-BRT.

Baca juga: Fakta-fakta Soal Tarif Integrasi Transportasi Umum di Jakarta: Biaya Maksimal Rp 10,000 untuk 180 Menit Perjalanan

Untuk menuju Halte CSW 2-BRT, Kompas.com kembali memindai barcode untuk keluar dari Stasiun MRT ASEAN dan berjalan kaki selama tiga menit ke Halte CSW 2-BRT.

Setelah sampai di Halte CSW 2-BRT, Kompas.com kembali memindai barcode untuk melanjutkan perjalanan menuju Halte CBD Ciledug.

Dari Halte CSW 2-BRT menuju Halte CBD Ciledug, Kompas.com menggunakan bus transjakarta. Berdasarkan informasi di aplikasi Jaklingko, estimasi perjalanan sekitar 50 menit.

Namun, untuk sampai di CBD Ciledug, Kompas.com harus transit terlebih dahulu di Halte Puri Beta dan menunggu bus transjakarta tiba sekitar 15 menit.

Saat tiba di Halte CBD Ciledug, Kompas.com kembali memindai barcode untuk menyelesaikan perjalanan dan keluar dari Halte CBD Ciledug.

Kompas.com tiba di Halte CBD Ciledug pukul 15.34 WIB. Dengan demikian, perjalanan dari Stasiun MRT Bundaran HI sampai Halte CBD Ciledug membutuhkan waktu sekitar 1 jam.

Saldo terpotong di akhir perjalanan

Untuk menempuh perjalanan tersebut, Kompas.com memilih membayar menggunakan saldo Fello.

Saat memindai barcode beberapa kali di stasiun keberangkatan dan halte ketika transit, saldo pada aplikasi JakLingko tersebut belum terpotong sama sekali.

Saldo baru terpotong ketika memindai barcode untuk keluar dari Halte CBD Ciledug.

Saldo awal yang dimiliki Kompas.com berjumlah Rp 20.000, setelah menyelesaikan perjalanan saldo tersisa Rp 13.250.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com