Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pasien ODGJ Ikut Upacara Bendera Bersama Warga di Bekasi, Ketua RT: Mereka Sudah Kami Anggap Saudara...

Kompas.com - 17/08/2022, 10:55 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 50 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dari Yayasan Jamrud Biru mengikuti prosesi pengibaran bendera bersama warga di Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Rabu (17/8/2022).

Pantauan Kompas.com di lokasi, 50 ODGJ tersebut berjalan bersama ke sebuah lapangan yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi Yayasan Jamrud Biru.

Saat tiba di lapangan, para pasien ODGJ itu langsung diatur berbaris rapi dan masuk ke saf yang sudah disesuaikan.

Suasana di lapangan pun cair. Warga yang sudah hadir lebih dulu di lapangan juga langsung memberi jalan kepada pasien ODGJ untuk masuk ke barisan.

Baca juga: Anies Baswedan: Jakarta Eskalator Peningkat Kesejahteraan Bagi Jutaan Orang

Saat prosesi pengibaran bendera berlangsung, para pasien yang hadir ikut hormat kepada Sang Saka Merah Putih.

Tak hanya hormat bendera, dengan suara yang lantang, mereka juga ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Ketua RT 04 dari Kelurahan Mustikasari yakni Sumar mengatakan bahwa kehadiran ODGJ untuk ikut prosesi upacara bendera memang memang merupakan permintaannya dan warga sekitar.

"Teman-teman dari Jamrud Biru memang saya minta untuk hadir pada upacara pagi ini. Karena saya beserta warga sudah bersatu, Yayasan Jamrud Biru yang ada di lingkungan ini, memang sudah kami anggap saudara," kata Sumar, saat ditemui oleh Kompas.com, Rabu.

Sumar menyebut, persiapan upacara pengibaran bendera bersama ODGJ ini sudah berlangsung selama kurang lebih satu bulan.

Meski sempat ada kesulitan, namun ia menyebut bahwa semua kesulitan tersebut dapat diatasi oleh para pemuda Karang Taruna dan koordinasi dengan Yayasan Jamrud Biru.

Baca juga: Diundang Jadi Tamu Upacara HUT Ke-77 RI, 4.000 Orang dari Masyarakat Umum Diarahkan Parkir di Monas

"Ada kesulitan sedikit, namun semua bisa kami atasi. Saya juga minta kepada warga RT 04, jangan ada pemikiran yang negatif kepada Yayasan Jamrud Biru, jangan memandang sebelah mata siapa orangnya yang hadir," jelas Sumar.

Sementara itu, Pendiri Yayasan Jamrud Biru Suhartono menuturkan bahwa dengan diikutsertakan para ODGJ itu, masyarakat dapat lebih mengenal apa itu ODGJ.

Ia berharap, diskriminasi masyarakat kepada para ODGJ juga bisa segera dihilangkan.

"Ini bisa menjadi suatu momen dan mengenalkan kepada masyarakat, bahwa ODGJ ini perlu perhatian dan kepedulian. Karena saya juga mau, teman-teman ODGJ ini bisa ikut menjadi bagian dari masyarakat," jelas Suhartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com