Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Mengaku Dianiaya Juru Parkir di Cipete: Saya Ditendang, Tersungkur...

Kompas.com - 18/08/2022, 18:39 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara motor bernama Ardiansyah mengaku dianiaya oleh juru parkir berinisial W di Jalan Puri Mutiara 1, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Ardiansyah menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (18/8/2022) pagi.

Saat itu Ardiansyah hendak mengantarkan anaknya berangkat ke sekolah melalui Jalan Puri Mutiara 1.

"Karena pertigaan, saya berhenti dulu. Tiba-tiba anak saya jatuh. Saya tanya 'Kenapa jatuh?', mengaku dijoroki pelaku. Habis itu saya jalan antar saya sekolah ke Jalan Asem 2," ujar Ardiansyah saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: Tarif Sewa Rusunawa di Jakarta Masih Gratis hingga Kini, Ini Alasannya

Sesuai mengantar anaknya, Ardiansyah kembali bertemu pelaku di lokasi yang sama. Ia lalu berusaha menghindari pelaku yang mencoba mengadang perjalanan pulangnya.

"Saya ditendang, saya tersungkur, jatuh. Saya lepas motor, maksudnya daripada badan saya sama pundak terkena ujung trotoar, lebih baik motor saya lepas," kata Ardiansyah.

Saat Ardiansyah ingin mendirikan motor yang terjatuh, pelaku kemudian mengejarnya sambil membawa batu.

Ardiansyah kemudian melarikan diri karena khawatir pelaku berbuat lebih nekat dengan melempar batu yang dibawa.

Baca juga: Kawan Lama Group Beri SP 3 untuk Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Grup WA Kantor

"Dalam keadaan begitu saya kabur, motor saya tinggal, karena takutnya dia kejar, nyerang saya pakai batunya lumayan gede juga soalnya, segede batu kali," ucap dia.

Akibat kejadian itu, Ardiansyah mengalami luka pada lengan sebelah kanan setelah tersungkur dari motor yang ditendang pelaku.

Ia mengaku tidak mengetahui penyebab pasti pelaku menganiaya dirinya.

"Dari situ saya luka di bagian tangan dan kaki sebagian memar aja. Sampai saya ke rumah sakit juga," ucap Ardiansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com