Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Indekos di Tambora Lolos dari Kebakaran Setelah Menjebol Terali Besi

Kompas.com - 20/08/2022, 15:40 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penghuni kamar indekos di Jalan Duri Selatan 1, Tambora, Jakarta Barat, berhasil menyelamatkan diri dari kebakaran pada Rabu (17/8/2022) pagi.

Barkah, seorang petugas pemadam kebakaran, saat itu melihat korban menjebol terali besi di lantai 3 kemudian melompat ke atap sebuah warung Tegal (warteg).

"Waktu itu ada korban selamat, dia loncat lewat terali besi lantai 3. Loncat, lalu jatuh langsung ke atap warteg (di lantai dasar)," kata Barkah kepada Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).

Baca juga: Kenangan Pahit Petugas Damkar Saat Temukan Korban Tewas dalam Kebakaran Indekos di Tambora

Sebelum melompat, kata Barkah, pria bertubuh kurus itu terlihat menjebol terali jendela.

"Itu dia jebol terali sendiri. Karena ada kayak bukaan akses jendela, ukuran 40 x 40 sentimeter. Yang selamat itu badannya kurus jadi muat melewati bukaan kecil itu, lalu loncat dan jatuh langsung ke atap warteg," tutur Barkah.

Selain pria itu, salah satu korban selamat, Toni menuturkan, api menyambar kamarnya saat ia tengah tertidur lelap. Tiba-tiba ia mendengar suara teriakan disertai suara gemuruh dan hawa yang sangat panas.

"Posisi saya di lantai 4 sedang tidur. Tiba-tiba dengar suara teriakan, terus lampu mati, tiba-tiba asap masuk. Saya sama teman kaget, baru lari," kata Toni kepada wartawan usai kebakaran terjadi, Rabu.

Begitu asap hitam pekat mulai memenuhi kamarnya, Toni pun mencari jalan keluar. Namun sayangnya, jendela bangunan tersebut sebagian besar ditutup terali besi.

"Saya nyelametin diri lewat kolong talang, terus naik ke atas atap," kata Toni.

Baca juga: Teralis Besi di Rumah Warga Tambora, Melindungi saat Kerusuhan 1998, Memerangkap saat Kebakaran

Setibanya di lantai teratas bangunan empat lantai tersebut, Toni menyadari api tengah melahap huniannya itu.

Ia pun berusaha melarikan diri melalui atap bangunan tetangga yang tinggi bangunannya sejajar dengan bangunan indekosnya.

"Saya loncat-loncatin genteng-genteng orang. Bareng saya ada dua orang, salah satunya si sekuriti, dia jatuh tiga kali atau berapa kali gitu," kenang Toni.

Setelah berhasil melintas di atas atap dan sedikit memanjat bangunan di ujung jalan, Toni dan dua orang lainnya pun sampai di minimarket. Di sana ia berteriak minta tolong lantaran luka di tubuh mereka.

Dalam peristiwa itu, tiga orang selamat meski mengalami luka bakar. Namun, enam penghuni rumah kos meninggal karena terjebak di dalam bangunan.

Pada Jumat (19/8/2022) siang, 4 jenazah telah berhasil teridentifikasi. Keempat korban yang teridentifikasi atas nama Hamid (24), Edi Sunarto (40), Gholib Mawardi (24), dan Alex Candra (19).

Baca juga: 4 Jenazah Korban Kebakaran Rumah Kos di Tambora Teridentifikasi, Ini Identitas Lengkapnya...

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramatjati Brigadir Jenderal Haryanto mengatakan hampir seluruh korban tidak dapat dikenali. Tim Forensik RS Polri tidak bisa mengidentifikasi jenazah melalui sidik jari.

"Seluruh korban hampir tidak dapat dikenali secara visual. Untuk sidik jari sudah tidak bisa dilakukan pemeriksaan lagi karena efek daripada kebakaran tersebut," ungkap Haryanto di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Tambora, Kompol Rosana Albertina Labobar mengatakan, api diduga berasal dari korsleting kipas angin di salah satu kamar kos.

"Masih penyelidikan, hasil laboratorium forensik belum keluar," kata Rosana saat dihubungi, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com