"Ahli (yang disurvei) yang kami anggap memahami isu Jakarta, termasuk Pak Gilbert (Anggota DPRD DKI Jakarta)," kata Arya saat diskusi publik, Senin.
"Mayoritas ahli berpendapat bahwa yang dibutuhkan (Gubernur DKI Jakarta) adalah orang-orang yang memiliki kemampuan perencanaan dan eksekusi kebijakan. Jadi juga (bertindak sebagai eksekutor)," sambung dia.
Arya menyatakan sebagai pimpinan wilayah, Gubernur DKI Jakarta harus memenuhi tiga indikator penting.
Indikator itu, yakni berpengalaman di birokrasi dan kepemimpinan, popularitas tokoh, dan dukungan parpol yang berpeluang mengusung atau membentuk koalisi pencalonan.
Baca juga: Anggota DPRD DKI: Rumah DP 0 Persen Jangan Jadi Janji Surga
Arya melanjutkan, dari ketiga indikator tersebut, CSIS mengantongi 10 nama yang dinilai cocok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Dari tiga indikator, kami list sejumlah nama. Akhirnya ketemu sekitar 10 nama yang kami anggap cocok," tutur dia.
Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria bakal lengser pada 16 Oktober 2022.
Usai Anies-Riza lengser, Presiden melalui Menteri Dalam Negeri akan memilih Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Lalu, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta bakal berlangsung pada 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.