Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Pendinginan Usai Kebakaran Pabrik Kimia di Cilincing, Damkar Gunakan "Foam"

Kompas.com - 23/08/2022, 22:31 WIB
Reza Agustian,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menggunakan bahan foam atau busa yang dicampur air saat memadamkan kebakaran pabrik kimia, PT Justus Sakti Raya, di Jalan Raya Cakung-Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (23/8/2022).

Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, bahan foam tersebut bertujuan untuk mempercepat proses pendinginan pada obyek yang terbakar.

"Karena memang kondisinya yang terbakar pabrik dan ada kandungan (bahan) kimianya, jadi kami pakai yang namanya foam, makanya banyak busa," ujar Satriadi saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Alasan Damkar Kerahkan Robot Dok-Ing MVF-5 U3 untuk Padamkan Kebakaran Pabrik Kimia di Cilincing

"Campuran foam untuk menutupi oksigen, agar cepat proses pendinginannya," kata dia.

Selain menggunakan bahan foam yang dicampur air, kata Satriadi, jajarannya juga mengerahkan robot Dok-Ing MVF-5 U3 saat proses pemadaman api.

Satriadi mengatakan, robot itu berfungsi menanggulangi kebakaran di area berbahaya.

"Pengerahan itu untuk tempat atau lokasi yang berpotensi adanya ledakan," katanya.

Satriadi menuturkan, di lokasi kebakaran terdapat bahan kimia yang berpotensi membahayakan anggota atau petugas pemadam kebakaran.

"Maka perlu ada jarak. Nah robot ini bisa dioperasikan sekitar 500 meter (jangkauannya)," kata Satriadi.

Satriadi menyebutkan, obyek yang terbakar adalah salah satu tungku di ruangan produksi.

"Ada satu ruangan produksi, itu ada empat tungku. Ada bahan resin ya. Itu memang ada satu tungku yang terbakar. Kami duga potensi ledakan di situ," tutur dia.

Baca juga: Robot Damkar Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Pabrik Kimia di Cilincing

Adapun, Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara mendapat laporan kebakaran pabrik kimia itu pada pukul 12.37 WIB.

Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Abdul Wahid mengatakan, api berhasil dilokalisasi sekitar pukul 14.21 WIB.

Sebanyak 26 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) serta 130 personel diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com