TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Salah seorang siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Tangerang Selatan yang bernama Imran mengukir prestasi membanggakan dalam sebuah ajang internasional.
Siswa yang masih duduk di kelas IX MTsN ini meraih medali emas dalam kategori Creative Robot Senior Level di kontes Internasional Youth Metaverse Robot Challenge (IYMRC) yang berlangsung di Daejeon, Korea Selatan, pada 5-7 Agustus 2022 lalu.
Perwakilan asal Indonesia ini berhasil mengalahkan saingannya dari sekitar 30 negara berkat robot hasil karyanya yang diberi nama Water Cleaner Robot Boat.
Kepala MTsN 1 Tangsel, Ulik Widiantoro, mengapresiasi prestasi yang ditorehkan oleh Imran.
"Capaian Imran ini merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa," ujar Ulik, Kamis (25/8/2022).
Menurut Ulik, prestasi tersebut dapat dicapai berkat adanya dukungan dan kolaborasi yang baik, antara pihak sekolah, guru, dan orang tua.
"Dukungan yang pertama tentu doa. Yang sangat kami rasakan itu, kalau ada anak kita yang kompetisi intinya kita bantu semua. Segala macam aplikasi yang diperlukan kita siap. Kami pun melakukan pendampingan," lanjut Ulik.
Selain itu, kata Ulik, hal yang paling utama dalam kesuksesan Imran adalah doa orang tua.
Ulik mengatakan, sudah menyadari bakat Imran sejak awal Imran diterima di sekolah tersebut. Terbukti dengan sederet prestasi dalam bidang akademik yang telah dicapai Imran.
"Tentu kita guru-guru itu kita bekali untuk mengajar semaksimal mungkin. Namun guru itu kan punya pandangan bahwa anak ini punya kelebihan di sini. Dari situ biasanya dikomunikasikan, dan kita lanjutkan ke orang tuanya. Nah sharing ini yang kita kembangkan terus," jelas Ulik.
Baca juga: Anies Dirikan Kampung Susun untuk Warga yang Digusur Ahok, Harusnya Dicarikan Solusi dari Dulu
Senada dengan Ulik, Pembina Robotik MTsN 1 Tangsel Imam Sucipto menuturkan bahwa kunci keberhasilan Imran dalam meraih medali emas yaitu kolaborasi antara orang tua dan pihak sekolah.
"Jadi antara orang tua, sekolah, guru berkolaborasi untuk men-support ini. Ini adalah kunci keberhasilan. Ya karena ada kolaborasi saling men-support, kerjasama, dan itu juga yang menyebabkan keberhasilan Imran," kata Imam.
Lewat potensi yang dimiliki Imam, bakat itu kemudian diasah melalui kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti Imran.
Kematangan kemampuan, hingga diskusi perihal robot yang hendak diciptakan dituangkan dalam kelas ekstrakulikuler tersebut, termasuk terkait perlombaan yang akan diikuti.
"Kalau robotik memang saya sebagai pembina. Memang Imran ini multi talent. Kalau perlombaan ini, memang temanya tentang robot kreatif. Jadi kalau membuat robot yang sudah ada itu kan kurang kreatifitas, originalnya rendah. Nah kira-kira hal itu kita diskusikan, apa robot yang bisa mengatasi masalah," imbuh Imam.
Baca juga: Viral Video Polisi Tidur di Sunter Agung Sebabkan Beberapa Pemotor Terjatuh