"Pelaku freelance, kerja di perfilman," sebut Yandri.
Terkait adanya stiker anggota polisi yang melekat pada mobil pelaku, Yandri memastikan bahwa pelaku bukan merupakan keluarga dan anggota Polri.
"Masyarakat biasa. Yang bersangkutan bukan keluarga polisi," kata Yandri.
Yandri berujar, motif yang melatarbelakangi kejadian itu diduga pelaku emosi karena mobil yang dikemudikannya hampir serempetan dengan bus transjakarta.
"Motif (melakukan penganiayaan) karena emosi. Benar (berawal hampir serempetan kendaraan)," ujar dia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyesalkan aksi dugaan penganiayaan kepada sopir bus transjakarta.
"Saya menyayangkan pemukulan wajah Bapak kita yang bekerja sebagai supir busway. Ini perbuatan tercela. Saya minta agar diproses sesuai aturan yang berlaku," ujar Riza dalam akun Instagram @arizapatria, dikutip Sabtu.
Baca juga: Pengendara Mobil yang Tampar Sopir Transjakarta Disebut Seorang Pekerja Film
Riza meminta masyarakat untuk tidak melakukan tindakan kekerasan dan main hakim sendiri saat terjadi permasalahan.
"Gunakan hp kita (untuk) foto, rekam. Laporkan ke pihak berwenang atau hubungi Jakarta siaga 112," ucap Riza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.