Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polresta Tangerang Gelar Operasi Premanisme, Belasan Orang yang Diduga Preman dan Anak Punk Ditangkap

Kompas.com - 28/08/2022, 14:23 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Tangerang menggelar razia untuk menjaring premanisme yang telah meresahkan masyarakat, sejak Sabtu (27/8/2022).

Kapolresta Tangerang Komisaris Besar (Kombes) Raden Romdhon Natakusuma mengatakan operasi premanisme itu digelar untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di masyarakat.

Dalam operasi yang digelar secara serentak itu, belasan orang yang diduga preman digelandang polisi.

Adapun fokus operasi juga menyasar atau mengantisipasi kejahatan 3C, yakni pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian dengan kekerasan (curas).

Baca juga: Polisi Razia 2 Panti Pijat di Tangerang, Tangkap 11 Orang Terkait Dugaan Prostitusi

"Operasi dilaksanakan dengan pola patroli mobile di titik-titik yang dianggap rawan kejahatan 3C atau rawan aksi premanisme," kata Romdhon seperti dikutip TribunJakarta.com, Minggu (28/8/2022).

Menurut Romdhon, anggotanya juga telah menangkap 11 orang yang diduga preman dari beberapa titik lokasi dalam operasi premanisme ini.

Belasan orang itu kemudian dibawa ke kantor polisi untuk didata dan diberi pembinaan.

Romdhon berharap dengan kegiatan operasi premanisme itu, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat semakin kondusif.

Selain itu, ia juga berharap masyarakat merasa lebih aman dan nyaman saat beraktivitas karena tidak adanya gangguan kriminalitas.

"Operasi akan terus kami laksanakan dan gencarkan, agar wilayah semakin aman dan kondusif," tutur Romdhon.

Pada saat yang sama, untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Satuan Samapta Polresta Tangerang juga menggelar razia preman dan anak punk di Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Santri di Cipondoh Tangerang Tewas Diduga Dikeroyok, 12 Tersangka Ditangkap

Kasat Samapta Polresta Tangerang Komisaris Sutopo Wibowo menjelaskan, satu dari beberapa target razia adalah pengamen, anak punk, premanisme dan pungutan liar yang masih merajalela.

Personel patroli memulai penyisiran wilayah yang dipetakan rawan mulai dari Kecamatan Tigaraksa, Cikupa, Cisoka, Balaraja hingga Jayanti.

"Kami melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan dalam rangka mengantisipasi gangguan keamanan dan menciptakan aman kepada masyarakat," ujar Sutopo.

Dalam razia ini, polisi menjaring puluhan orang yang di antara, anak punk, pengamen dan lain lainnya.

"Anak punk dan pengamen yang terjaring razia itu langsung diboyong ke Mako Polresta Tangerang, yang terjaring satu per satu mereka akan diperiksa dan akan diberikan pembinaan," bebernya.

Baca juga: Anggota LSM yang Rusak Barang di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang Minta Maaf: Saya Khilaf...

Kegiatan razia dan patroli ini dilakukan, menanggapi Video yang sempat viral di masyarakat sejak beberapa waktu lalu.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Resahkan Masyarakat Tangerang, Polisi Gelar Operasi Premanisme Sasar Anak Punk hingga Tukang Palak. (Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos aka Abdul Qodir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com