Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Kawasan LEZ seperti Kota Tua Dorong Warga Gunakan Transportasi Umum

Kompas.com - 29/08/2022, 16:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Nirwono Yoga mengatakan keberadaan zona rendah emisi atau low emission zone (LEZ) membawa banyak manfaat bagi warga kota, khususnya Jakarta.

Hal itu disampaikan Yoga menanggapi selesainya proyek revitalisasi Kota Tua menjadi kawasan LEZ.

Menurut Yoga, manfaat utama dari keberadaan LEZ ialah mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik untuk mengunjungi kawasan tersebut.

Baca juga: Habiskan Puluhan Miliar untuk Jadikan Kota Tua Zona Rendah Emisi, Biaya Revitalisasi Tidak Berasal dari APBD

 

Sebabnya, kawasan tersebut telah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi massal seperti Transjakarta dan kreta rel listrik (KRL). Selain itu, kawasan Kota Tua tidak menyediakan kantong parkir yang banyak sehingga mendorong warga yang hendak berkunjung untuk menggunakan Transjakarta dan KRL.

"Jadi memang benar-benar mendorong warga beralih ke transportasi publik menuju ke kawasan-kawasan tersebut," kata Yoga kepada Kompas.com, Senin (29/8/2022).

Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati kualitas udara yang baik di kawasan tersebut lantaran tak ada kendaraan bermotor yang melintas.

Ia mengatakan besarnya manfaat LEZ akan terasa lebih banyak jika konsep tersebut diterapkan di tempat selain kawasan Kota Tua.

Baca juga: Asyiknya Tamasya di Festival Batavia Kota Tua, Menikmati Musik hingga Kuliner

"Warga akan mendapatkan ruang kota yang lebih segar, bisa menghirup udara, bebas dari lalu-lalang kendaraan bermotor, serta kualitas lingkungan kota yang lebih sehat," ucap Yoga.

Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya membuka Festival Batavia Kota Tua di kawasan wisata Kota Tua, Jumat. Festival tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta hingga Minggu (28/8/2022).

Festival Batavia ini diselenggarakan untuk menyambut wajah baru Kota Tua yang baru saja rampung direvitalisasi. Kini, Kota Tua menjadi semakin terhubung dengan transportasi umum dengan adanya stasiun kereta api commuter line dan halte Transjakarta. 

Lalu, ada pula penataan jalur pedestrian yang membuat kawasan tersebut menjadi lebih ramah pejalan kaki.

Trotoar di kawasan Kota Tua kini dilengkapi dengan street furniture, pohon teduh, taman, air mancur, serta guiding block untuk memudahkan pergerakan penyandang tuna netra. Total luas fasilitas pejalan kaki yang tersedia setelah revitalisasi mencapai 329 ribu meter persegi.

Jalanan di depan Stasiun Jakarta Kota pun kini telah disulap menjadi kawasan pejalan kaki yang luas dari sebelumnya merupakan akses kendaraan bermotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com