JAKARTA, KOMPAS.com - Delegasi Konferensi Tingkat Tinggi Wali Kota Forum Urban 20 (U20) asal Berlin, Jerman, Ana-Maria Trasnea, memuji kegigihan warga Kampung Susun Akuarium dalam memperjuangkan tempat tinggalnya dari penggusuran.
"Saya kira tadi benar-benar impresif, mendengar cerita bagaimana mereka begitu gigih memperjuangkan sesuatu yang menjadi hak asasi mereka. Karena memperoleh tempat tinggal bagian dari hak azasi manusia juga," kata Ana, dikutip dari Antara, Senin (29/8/2022).
Ana berkesempatan mengunjungi hunian vertikal di Jakarta yang dikelola warga menggunakan sistem koperasi itu dalam rangkaian tur kota U20.
Ia mendengarkan bagian kisah yang disampaikan Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri Darma Diani saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya mau mengubah cara pandang terhadap warga Kampung Akuarium.
"Saya kira memang seperti itu yang patut menjadi contoh, karena cara-cara yang disampaikan tadi, bagaimana memandu komunitas warga untuk bisa berdaya dan berupaya menjadikan kota ini semakin inklusif, betul-betul impresif menurut saya," kata Ana.
Kampung Akuarium pernah digusur pada 11 April 2016. Sekitar 700 kepala keluarga (KK) yang menetap di Kampung Akuarium lama harus merelakan tempat tinggal akibat digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Namun Kampung Akuarium di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, dibangun kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam bentuk hunian vertikal atau rumah susun.
Peristiwa itu bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia pada Selasa, 17 Agustus 2021.
Baca juga: Anies Ajak Rombongan U20 Naik Kapal Phinisi, Lihat Matahari Terbenam
Di Kampung Susun Akuarium, pengelolaan tidak dijalankan oleh Unit Pengelolaan Rumah Susun (UPRS) seperti umumnya di Jakarta. Tanggung jawab pengelolaan hunian vertikal itu sudah diserahkan kepada warga penghuni hunian itu sendiri.
Warga kemudian membentuk koperasi "Akuarium Bangkit Mandiri" dengan ragam unit usaha yang dijalankan secara mandiri dan kooperatif oleh warga sehingga bisa mendukung pengelolaan Kampung Susun Akuarium secara mandiri.
Diani mengatakan, skema ini betul-betul baru bagi semua pihak sehingga kadang-kadang ada sedikit kendala di dalam proses pengelolaan. Misalnya, ketika ada yang protes terkait sesuatu yang dirasa belum tepat dan sebagainya.
"Tapi karena ini adalah kampung kami, keluarga kami, harapan kami, jadi yang paling tahu yang cocok, yang enak, adalah kami," kata dia.
"Kami hanya ingin didukung meski ini selalu dibilang tanah negara atau tanah milik pemerintah, kampung kami juga sama (milik warga Kampung Akuarium)," kata Diani.
Baca juga: Pamerkan Integrasi Transportasi, Anies Ajak Delegasi U20 Naik Bus Listrik dan MRT Jakarta
Delegasi U20 asal Berlin tertarik mengunjungi Kampung Susun Akuarium pada Senin karena dianggap mirip dengan tren perumahan publik (public housing) yang ada di Jerman.
Ketika fenomena yang hampir sama ada di Jakarta, delegasi Berlin ingin mempelajari lebih lanjut konsep perumahan publik di ibu kota.