JAKARTA, KOMPAS.com - Lokalisasi Gunung Antang di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, dibongkar pada Selasa (30/8/2022).
Sekitar 120 bedeng yang berdiri di lahan seluas 2.788 meter persegi tersebut dirobohkan menggunakan ekskavator.
"Penertiban 120 bangunan liar yang diduga marak dengan praktik prostitusi dan perjudian yang meresahkan warga sekitar," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1, Eva Chairunisa, Selasa.
Pembongkaran dilakukan oleh PT KAI bersama unsur tiga pilar dari Pemerintah Kota Jakarta Timur.
Warga mendesak lokalisasi itu ditutup imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001 Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.
Setidaknya, penyerangan telah terjadi dua kali, yakni pada Minggu (12/6/2022) dan Senin (13/6/2022) dini hari.
Empat warga terluka dan satu rumah rusak akibat dilempari batu saat penyerangan Minggu dini hari.
Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, warga mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali. Salah satu peluru menembus rolling door dan kaca etalase milik warga. Pelaku penyerangan diduga berasal dari lokalisasi tersebut.
Tanpa perlawanan
Baca juga: BERITA FOTO: Lokalisasi Gunung Antang Rata dengan Tanah Tanpa Perlawanan
Pembongkaran bedeng di lokalisasi itu berlangsung tanpa perlawanan dari warga.
Beberapa warga yang diduga menjadi penghuni lokalisasi itu hanya melihat saat ekskavator meratakan sejumlah bangunan yang terbuat dari kayu atau tripleks.
"Itu kulkasnya segera diambil," kata salah satu petugas kepada warga di lokasi.
"Iya, Pak. Nanti saya ambil," jawab warga tersebut.
Tidak ditemukan pula minuman keras (miras) atau alat kontrasepsi saat pembongkaran lokalisasi.
"Sejak SP 2 (surat penertiban kedua), warga lokalisasi sudah membersihkan miras dan lain-lain. Kalau pas SP 3, warga lokalisasi masih tiduran di sini," kata Eva.