Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sayur Ketupat Babanci, Kuliner Langka Khas Tanah Betawi

Kompas.com - 04/09/2022, 14:22 WIB
Joy Andre,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sayur ketupat babanci, begitulah orang menyebutnya. Sayur ketupat babanci adalah satu dari sekian banyak kuliner khas Betawi.

Tidak seperti kerak telor atau dodol betawi, sayur babanci adalah kuliner yang kini terbilang langka dan sulit ditemukan di jalanan umum.

Karena langka, biasanya sayur ketupat ini hanya disajikan saat momen-momen tertentu perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Adha maupun Idul Fitri.

Baca juga: 12 Makanan Betawi yang Langka, Ada Sayur Babanci dan Gabus Pucung

Seorang penjual sayur ketupat babanci yakni Selly Maylani (40) mengatakan bahwa sulitnya menemukan bahan baku sayur babanci menjadi alasan mengapa sayur ini terbilang langka.

Bahan baku utamanya sayur babanci terdiri dari akar angin, kedaung, bontor, temu mangga dan juga daging sapi.

"Kalau akar angin itu, bentuknya seperti benalu, jadi tumbuhnya itu enggak bisa diprediksi, itu bisanya dipakai untuk jamu. Sedangkan bontor, itu dari biji tanaman kecipir yang dikeringkan," ujar Selly saat ditemui Kompas.com di Festival Condet, Jakarta Timur, Minggu (4/9/2022).

Baca juga: Menyantap Nasi Sayur Babanci, Kuliner Betawi yang Hampir Punah

Sayur ketupat babanci memiliki kuah berwarna kuning seperti gulai. Kuahnya pun terdiri dari air bening, santan, dan air kelapa yang digodok menjadi satu.

Kuliner ini umumnya disajikan dengan lontong, kentang dan juga potongan daging sapi.

Tak hanya lontong dan potongan daging sapi, potongan kelapa muda juga turut dicampurkan ke dalam kuah sayur ketupat babanci.

"Kelapa itu bahan utamanya juga. Ini bahan utamanya dari kelapa muda, lontong, sama daging sapi," ucapnya.

Untuk rasanya, sayur ini sangat memiliki aroma rempah yang amat kuat. Rasa asin nan gurih turut menyatu ketika kuah sayur babanci itu dicicip masuk ke mulut.

Selly mengatakan, nama sayur babanci mempunyai dua makna. Yang pertama, mempunyai makna panggilan laki-laki Betawi dan perempuan Tionghoa.

"Sayur ini dibilang babanci karena kolaborasi antara orang Betawi dan orang Cina, panggilan Baba atau ayah (Betawi) dan Enci atau ibu (Tionghoa). Jadinya Baba-Enci," katanya.

Baca juga: Uniknya Nasi Ubi Berpadu Sayur Babanci

Yang kedua, buramnya kepastian apakah kuliner sayur tersebut merupakan gulai, sop, opor, atau kari menjadi dasar mengapa sayur ketupat ini dinamakan babanci.

"Ada yang bilang juga, kalau ini bukan opor, bukan gulai, bukan kari, jadinya enggak jelas. Tinggal masing-masing orang saja mau ambil makna yang mana," katanya.

Selly mengatakan, untuk bahan dan rempah-rempah pembuatan sayur babanci, ia selalu mendapatkannya dari pasar Jatinegara, Jakarta Timur.

Akan tetapi, dia kerap menemui kesulitan ketika hendak mencari bahan rempah sayur babanci.

Oleh karena itu, dia menerangkan, penjualan sayur babanci hanya sebatas pesanan dan event-event besar.

Pencarian bahan yang sulit, menjadi alasan dirinya tak setiap hari berjualan sayur babanci.

"Biasanya kalau event aja, kalau di rumah itu pesanan saja, karena harus cari dulu bahan-bahannya, itu yang agak sulit," ungkap Selly.

Baca juga: Resep Kerak Telor Betawi, Salah Satu Street Food Terenak di Asia

Untuk satu porsi sayur babanci yang dijual, ia banderol seharga Rp 25 ribu lengkap dengan minumannya.

Selly mengatakan, resep sayur babanci ini tidak sembarangan didapatkannya. Resep sayur babanci itu merupakan diwariskan dari neneknya, sejak tahun 1980 akhir.

"Ini juga resepnya sudah turun-temurun. Dari zaman nenek saya. Kira-kira tahun 1989-an, pas saya masih SMP," ucap Selly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com