Sementara itu, warga setempat bernama Ani mengatakan, Jalan Kedaung yang ditutup tembok oleh Rudi Samin merupakan jalan desa.
Baca juga: Rudi Samin Tutup Akses Warga di Jalan Kedaung Tirta Depok dengan Tembok, Klaim Amankan Aset
Keyakinan itu diutarakan Ani karena sejak dirinya tinggal di lokasi pada tahun 1988 itu akses Jalan itu sudah ada, jauh sebelum diperkarakan Rudi Samin.
"Saya kaget ini kan akses warga, saya di sini sejak tahun 1988, saya tahu ini namanya jalan desa asli," kata dia.
Sosok Rudi Samin sebelumnya juga pernah dihebohkan oleh temuan timbunan bansos itu terkubur di lahannya pada Jumat (5/8/2022).
Rudi mengatakan, awalnya ia mendapat informasi dari kliennya yang juga adalah bekas karyawan JNE mengenai sembako yang dikubur di lapangan KSU Itu.
Atas informasi tersebut, Rudi Samin pun langsung melakukan penggalian dengan menggunakan cangkul hingga ekskavator.
Pada hari ketiga pencarian, sembako itu akhirnya ditemukan di lapangan itu pada kedalaman 3 meter.
Kebetulan gudang JNE berada persis di seberang lapangan itu. Kendaraan JNE juga kerap diparkirkan di lapangan itu.
JNE mengakui mereka mengubur beras itu karena rusak. JNE mengaku sudah menggantinya dengan beras baru dan sudah menyalurkan beras itu ke masyarakat.
JNE pun berencana untuk memolisikan Rudi Samin karena dianggap telah "menyiarkan" kabar bohong serta pencemaran nama baik.
"(Kami) pertimbangkan untuk lapor polisi atau perdata, itu saja," ujar kuasa hukum JNE, Hotman Paris Hutapea, di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Rudi Samin Tak Khawatir Dipolisikan Imbas Polemik Beras Bansos Presiden yang Ditimbun di Depok
Rudi Samin menanggapi santai rencana JNE melaporkannya ke polisi. Menurut Rudi, ia tidak melakukan pencemaran nama baik karena memang ditemukan barang bukti beras dalam jumlah yang banyak dalam kasus ini.
"Ya kami tetap menanggapi itu tidak ada masalah. Pencemaran nama baiknya di mana. Pencemaran nama baik itu apabila barangnya tidak ada itu bisa pencemaran nama baik," kata Rudi.
Beras yang ditemukan dalam tanah 3 meter itu juga bertuliskan bantuan presiden. Dengan demikian, ia merasa tak masalah membuat narasi bahwa telah ditemukan bansos bantuan presiden terkubur di lahannya.
"Ini kan barangnya ada. Kalau dibilang ini punya JNE, sejak kapan JNE jualan beras?" ujarnya.
Baca juga: Sosok Rudi Samin, Warga yang Bongkar Timbunan Bansos di Depok dan Terancam Dipolisikan JNE
Rudi pun menilai kasus penimbunan bansos tersebut dihentikan kepolisian lantaran yang terlibat adalah institusi-institusi besar. Namun, ia tidak mempermasalahkan langkah polisi tersebut.
(Penulis : M Chaerul Halim | Editor : Sabrina Asril, Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.