Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jaksel Memantau Pohon di Jagakarsa yang Rawan Tumbang, Ditebang jika Membahayakan

Kompas.com - 06/09/2022, 14:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Selatan bakal melakukan penyisiran sejumlah pohon di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan untuk dipangkas guna mengantisipasi tumbang.

Penyisiran itu buntut adanya pohon tumbang di Jalan Raya Lenteng Agung, tepat di depan Stasiun Universitas Pancasila, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022).

"Setelah ini saya memerintahkan, kasatpel pertamanan dan kehutanan untuk melakukan monitoring pohon-pohon di area kecamatan Jagakarsa secara keseluruhan, identifikasi mana-maba yang potensi tumbang," ujar Camat Jagakarsa, Santoso saat dihubungi, Selasa.

Baca juga: Pohon Tumbang di Depan Stasiun Universitas Pancasila, Lalu Lintas yang Sempat Macet kini Sudah Terurai

Santoso mengatakan, petugas dari Sudin Pertamanan dan Kehutanan memprioritaskan pemangkasan sejumlah pohon yang sudah rapuh hingga rawan tumbang.

Namun, tak menutup kemungkinan penebangan juga akan dilakukan apabila ada pohon yang berpotensi membahayakan masyarakat.

Muhamad Faisal Rinaldi Spanduk dan kertas berisi pengumuman penebangan pohon terpasang di atas trotoar Jalan RS Fatmawati Raya, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Kami akan memprioritaskan untuk dilakukan penopingan . tapi kalau pohon itu secara kondisi memang membahayakan tentunya akan dilakukan penebangan," ucap Santoso.

Sebelumnya, sebuah pohon tumbang terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung pada Selasa sekitar pukul 06.45 WIB.

Tidak ada korban luka maupun jiwa dari insiden pohon tumbang itu. Pohon tersebut tumbang diduga akibat rapuh termakan usia.

Baca juga: Wali Kota Bogor Bima Arya Tinjau Sejumlah Lokasi Pohon Tumbang

"Pohon sudah rapuh. penyebabnya pohonnya udah rapuh. Jadi karena rapuh penyebabnya," kata Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com