JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir angkutan perkotaan (angkot) mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Keluhan itu salah satunya disampaikan oleh Kohar (35).
"Ya keberatan lah. Biasanya (bensin) bisa tiga, sekarang cuma dua hari. Itu Rp 100.000," ujar Kohar saat ditemui di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (6/9/2022).
Imbas kenaikan harga BBM, Kohar ikut menaikkan tarif angkotnya. Jarak jauh naik Rp 2.000, sedangkan jarak dekat naik Rp 1.000.
"Akhirnya kami naikkin, yang biasa Rp 10.000 naik Rp 12.000, yang biasa Rp 7.000 naik Rp 8.000. Sudah sejak Minggu (4/9/2022) naiknya," kata Kohar.
Baca juga: Gaji Belum Naik Saja Kami Hidup Pas-pasan, apalagi Ada Kenaikan Harga BBM...
Keluhan serupa juga disampaikan sopir angkot yang lain, Rizal (55). Pengeluaran BBM-nya membengkak.
"Tambah Rp 40 ribu sehari dari biasanya," kata Rizal.
Rizal berharap agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM lagi.
"Kalau bisa jangan dinaikkan lagi lah harga BBM, biar kita bisa sama-sama jalan. Kasihan penumpang juga kalau mahal-mahal," kata Rizal.
Harapan sama juga diungkapkan rekan Rizal yang juga sopir angkot, Rizky (33).
"Jangan dimahalin, yang susah makin susah. Kami mau enggak mau, naikin tarif juga," kata Rizky.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPR, Buruh: Jangan Pulang Sebelum Menang!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.