Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Perumahan Elite yang Tergusur Setelah Tinggal 28 Tahun

Kompas.com - 08/09/2022, 08:21 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan rumah di perumahan elite, Perumahan Taman Duren Sawit, Jakarta Timur, terancam digusur usai pemilik rumah kalah di pengadilan.

Setidaknya, ada 14 rumah di Blok F Perumahan Taman Duren Sawit yang akan digusur.

Eksekusi pun sudah mulai dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur. Namun, penggusuran itu diwarnai protes dari warga pada Rabu (7/9/2022) pagi.

Salah satu pemilik rumah yang akan digusur, Darmawati (61), mengeklaim memiliki seluruh dokumen legalitas kepemilikan lahan, baik itu sertifikat hak milik (SHM) hingga izin mendirikan bangunan (IMB).

"Kami warga yang baik, punya SHM, IMB. Saya sendiri tinggal di sini 28 tahun. Belinya tahun 1994," ujar Darmawati, Rabu (8/9/2022).

Baca juga: ART Matikan Kamera CCTV Sebelum Bawa Kabur Brankas Isi Rp 700 Juta Milik Dara Arafah

Identitas Penggugat Dipertanyakan

Sidang gugatan sebetulnya telah dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan itu dimenangkan penggugat.

"Jadinya keluarnya dari PN Jakarta Selatan untuk eksekusi itu. Akhirnya dipindahin ke PN Jakarta Timur, PN Jakarta Selatan ngasih atau melimpahkan," kata Darmawati.

Warga perumahan itu diberikan waktu dua minggu untuk melakukan banding lagi ke PN Jakarta Timur. Darmawati menyebutkan, warga hingga kini tidak mengetahui identitas penggugat.

"Yang menggugat dia bilang ahli waris. Terus kami telepon ahli waris, katanya dia tidak menggugat," ujar Darmawati.

Anehnya, kata Darmawati, rumah yang dieksekusi itu bentuknya berbeda-beda. Ada yang pagarnya saja, ada yang satu rumah full, bahkan ada yang bentuknya trapesium.

"Kami akan minta supaya dilakukan mediasi formil, karena pengadilan sudah ada perintah eksekusi," ujar anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, Syahrial, yang mendampingi pemilik rumah.

Baca juga: Imbas Polemik Tak Kunjung Usai, Singapura Siap Rebut Formula E Jakarta?

Penggusuran Diwarnai Bentrok

Adapun eksekusi belasan rumah di perumahan elite itu diwarnai dorong-mendorong antara warga dan aparat pada Rabu (7/9/2022) pagi.

Dalam video yang diterima Kompas.com, tampak sejumlah warga terlibat dorong-dorongan dengan polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Capek saya tadi, Pak, habis dorong-dorongan," ujar warga yang akan digusur, Darmawati (61), di lokasi, Rabu siang.

Sementara itu, pihak dari PN Jakarta Timur tidak ada yang mau diwawancarai di lokasi. Eksekusi rumah warga pun ditunda.

Baca juga: Saat Pungutan Rp 1.000 di Stasiun Bekasi Timur Diprotes Pengemudi Ojol dan Penumpang...


(Penulis: Nirmala Maulana Achmad | Editor Ambaranie: Nursita Sari, Nadia Kemala Movanita)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com