Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pencuri Handphone Dipukuli Pemilik Kos yang Emosi di Kosambi, Keduanya Kini Masuk Penjara...

Kompas.com - 09/09/2022, 12:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Peristiwa penganiyaan itu terjadi pada hari Minggu 4 September 2022 sekitar pukul 11.00 WIB.

"Kiriman video itu di terima anggota reskrim Polsek Teluknaga pada Senin, 5 September 2022 sekira jam 19.18 WIB," jelas Zain.

Baca juga: ART Curi Brankas Dara Arafah Berisi Rp 700 Juta, Matikan Kamera CCTV dan Sempat Izin Pulang Kampung

Meski mengakui telah melakukan penganiyaan, pelaku S menceritakan bahwa apa yang dilakukannya merupakan respon karena tindakan dugaan pencurian 2 buah ponsel yang dilakukan oleh korban M.

Kronologi kejadian

Saat dihubungi lebih lanjut, Kapolsek Teluknaga AKP Darma membenarkan peristiwa penganiyaan dan pencurian yang terjadi itu.

M merupakan pegawai S. Pada hari Minggu (4/9/2022) lagi, M mengambil 2 ponsel milik temannya.

Temannya itu adalah tetangga dan satu lingkungan kontrakan yang dimiliki oleh S.

"Si perempuan ini ngambil handphone punya temennya terus pergi dia," cerita Darma kepada Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Setelah mengambil ponsel milik temannya itu M diketahui kabur atau pergi ke daerah Jakarta Barat.

Ketika M pergi, temannya sempat menelpon kembali si M dengan alasan ingin ikut pergi bersama M.

"Nah ditunggulah temennya, datanglah si temennya ini bersamaan dengan pelaku ini, nah diajaklah perempuan ini balik lagi," ujarnya.

Lalu pada hari Minggu siang itu, M dipukuli secara kasar oleh S atas tindakan pencurian ponsel tersebut seperti yang beredar di video viral itu.

"Jadi dipukulin itu gara-gara dia ngambil handphone temannya di kontrakan itu," kata dia.

Pernah lakukan pencurian lain

Setelah video tersebut viral, seorang penyalur ART di Pademangan melaporkan bahwa M merupakan orang yang selama ini dia cari.

Penyalur ART tersebut menyebut M pernah bekerja dengannya dan sempat tersandung kasus. M pernah mencuri ponsel milik majikannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com