Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rufina, Pekerja Migran Indonesia yang Berhasil Dipulangkan dari Abu Dhabi

Kompas.com - 11/09/2022, 20:19 WIB
Ellyvon Pranita,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pekerja Migran Indonesia (PMI) terkendala bernama Rufina Purnawati berhasil dipulangkan ke daerah asalnya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (10/9/2022).

Pemulangan ini difasilitasi oleh BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) melalui kantor wilayah BP3MI Banten dan BP3MI Nusa Tenggara Timur bersama Migrant Care.

Rufina dipulangkan menggunakan maskapai Batik Air ID 6522 rute Jakarta-Labuan Bajo, dan tiba di Bandar Udara Internasional Komodo pada Sabtu kemarin.

Staff Divisi Bantuan Hukum Migrant Care Yusuf menjelaskan bahwa Rufina awalnya ditawari pekerjaan di negara Uni Emirate Arab oleh pihak sponsor yang dikenalnya melalui facebook.

“Rufina dijanjikan bekerja pada salah satu hotel di Abu Dhabi dengan gaji yang besar. Namun, sesampainya di sana, ia dipekerjakan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART)," kata Yusuf, Sabtu.

Baca juga: Kisah PMI Asal Sumbawa, Terlunta-lunta di Arab Saudi dalam Kondisi Sakit Diabetes, Kini Dipulangkan

Yusuf melanjutkan, saat sampai di Abu Dhabi, Rufina dijemput oleh pihak agensi dan dibawa ke penampungan.

“Selama bekerja di sana, alat komunikasinya disita, PMI sering dimarahi dan tidak diberikan jam kerja yang menentu oleh majikan hingga PMI Rufina sakit," ujar Arina, Staff Divisi Bantuan Hukum Migrant Care.

"PMI Rufina juga sempat dipindahkan agensi bekerja dengan seorang majikan di Bangladesh. Di sana, Rufina tetap dipaksa bekerja oleh majikannya dalam kondisi sakit hingga dicambuk menggunakan selang sebanyak 50 kali," kata Arina lagi.

Dikarenakan tidak tahan dengan perlakuan majikannya, Rufina kabur dengan meloncat dari lantai dua rumah majikannya.

Baca juga: Terima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah, 90 Anak PMI di Malaysia Lanjutkan Sekolah di Indonesia

Kemudian, Rufina diselamatkan oleh warga setempat dan majikannya dilaporkan oleh warga ke polisi. Lalu, ia dikembalikan ke pihak agensi.

Namun, Rufina disebut dipaksa mengatakan kondisinya baik-baik saja kepada keluarga oleh pihak agensi.

Bahkan, pihak agensi sempat meminta uang sebanyak Rp 40 juta kepada keluarga Rufina.

"Berdasarkan laporan kepolisian dan dengan bantuan KBRI Abu Dhabi yang mendesak pihak agensi untuk memulangkan Rufina, akhirnya Rufina dipulangkan ke Indonesia," ungkap Yusuf.

Baca juga: PMI asal Dompu Diduga Disiksa Majikan di Arab Saudi, Keluarga Berharap Bisa Segera Pulang ke Indonesia

Mengenai kasus ini, Plt Kepala BP2MI Banten Dharma Saputra menegaskan bahwa lembaganya akan selalu melindungi PMI.

"Kami di sini membantu memastikan Rufina sampai bertemu dengan keluarganya di kampung halaman," kata Dharma Saputra.

Kemudian, untuk meminimalisir kasus-kasus seperti ini terjadi kembali, Dharma memastikan bahwa BP2MI akan terus menggencarkan edukasi terkait bekerja ke luar negeri secara prosedural melalui sosialisasi ke Kabupaten/Kota hingga kepedesaan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Rufina mengucapkan terimakasih kepada BP2MI atas bantuan pembiayaan untuk membantu kepulangannya ke daerah asal.

“Saya senang sekali akhirnya saya akan pulang ke daerah asal hari ini. Terimakasih kepada BP2MI dan Migrant Care sudah banyak membantu proses kepulangan saya," ujar Rufina.

Baca juga: Kisah PMI Asal Sumbawa, Terlunta-lunta di Arab Saudi dalam Kondisi Sakit Diabetes, Kini Dipulangkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Megapolitan
Lelahnya Jadi PPK Pemilu 2019, Baba sampai Kena Gejala Tipes, Kini Berharap Tak Terulang di 2024

Lelahnya Jadi PPK Pemilu 2019, Baba sampai Kena Gejala Tipes, Kini Berharap Tak Terulang di 2024

Megapolitan
Pengakuan Alung yang Bunuh Pacar di Bogor: Tidur Samping Jasad, lalu Kaget Korban Tak Bangun-bangun

Pengakuan Alung yang Bunuh Pacar di Bogor: Tidur Samping Jasad, lalu Kaget Korban Tak Bangun-bangun

Megapolitan
Kekejaman Alung yang Baru Keluar Bui, Bunuh Pacar di Bogor lalu Rekayasa Kematian Korban

Kekejaman Alung yang Baru Keluar Bui, Bunuh Pacar di Bogor lalu Rekayasa Kematian Korban

Megapolitan
Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

Megapolitan
15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com