Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2022, 14:46 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang digelar oleh massa sopir taksi online Gocar di depan kantor Gojek, kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022) siang, ricuh.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sekitar pukul 14.21 WIB, massa tampak mendesak masuk ke kantor Gojek yang telah dijaga oleh sejumlah polisi.

Massa aksi yang sebelumnya berkumpul di dekat mobil komando terlihat merapatkan barisan untuk masuk ke dalam kantor Gojek.

Namun, langkah mereka ditahan oleh polisi yang berjaga. Saat itulah massa aksi terlibat saling dorong dengan sejumlah polisi.

"Terus maju...terus maju," teriak salah satu orator dari mobil komando di lokasi.

Baca juga: Sopir Gocar Demo di Kantor Gojek Blok M, Tuntut Kenaikan Tarif Imbas Harga BBM Naik

Aksi saling dorong itu berhenti setelah perwakilan Gojek datang.

Seorang pria yang menggunakan baju hitam itu kemudian naik ke atas mobil komando untuk mencoba mediasi dengan massa.

Namun, mediasi itu gagal karena perwakilan dari Gojek itu tidak bisa menandatangani surat pernyataan yang diminta massa aksi.

Belum diketahui isi dari surat pernyataan itu. Namun, perwakilan dari Gojek itu terlihat diminta turun oleh massa aksi.

"Jadi tidak bisa menandatangani surat pernyataan? Ya sudah, turun," kata peserta aksi.

Baca juga: Demo di Kantor Gojek, Sopir Gocar: Pisahkan Aplikasi Kami dengan Taksi Konvensional!

Hingga kini, aksi demo tersebut masih berlangsung. Massa menyatakan menunggu perwakilan Gojek yang bisa menandatangi surat pernyataan yang mereka siapkan.

Untuk diketahui, ada tiga tuntutan yang disuarakan oleh para sopir Gocar.

Pertama, menuntut Gojek selaku aplikator menyesuaikan tarif Gocar seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kedua, massa menuntut aplikator menurunkan potongan komisi dari 20 persen menjadi 10 persen.

Tuntutan ketiga, Gojek harus memisahkan aplikasi bagi sopir Gocar dengan sopir taksi konvensional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Megapolitan
KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

Megapolitan
Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang 'Water Mist Generator'

Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang "Water Mist Generator"

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Megapolitan
Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Megapolitan
Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Megapolitan
Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Megapolitan
Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Megapolitan
Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Megapolitan
2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Megapolitan
Transjakarta Operasikan Rute Cawang-Stasiun Halim, Terintegrasi dengan Kereta Cepat

Transjakarta Operasikan Rute Cawang-Stasiun Halim, Terintegrasi dengan Kereta Cepat

Megapolitan
Tolak 'Social Commerce', Pedagang di Pasar Asemka Curhat ke Mendag Zulhas soal Pendapatan Turun Drastis

Tolak "Social Commerce", Pedagang di Pasar Asemka Curhat ke Mendag Zulhas soal Pendapatan Turun Drastis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com