Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro: Pengendara Arogan yang Parkir dan Halangi Akses Kios di Bekasi Bukan Polisi

Kompas.com - 12/09/2022, 22:12 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria mengaku polisi yang menolak memindahkan mobilnya dari depan kios di Jalan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi dipastikan bukan anggota Polri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, pihaknya sudah menyelidiki video yang memperlihatkan aksi arogan pengemudi tersebut.

Dari hasil penyelidikan, pengendara yang terlibat adu mulut dengan ketua RT karena masalah parkir dalam video tersebut bernama Edison Samsudin.

"Pengemudi kendaraan dengan nomor polisi B 1398 KYP itu atas nama saudar Edison Samsudin," ujar Zulpan dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Soal Pungutan Rp 1.000 di Stasiun Bekasi Timur, DJKA: Karena Ojol Bikin Lahan Parkir Overload

Menurut Zulpan, peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Kamis (8/9/2022), ketika pelaku hendak membeli makanan di salah satu kios.

Edison kemudian memarkirkan mobilnya sembarangan hingga menutupi akses keluar masuk kios di lokasi kejadian.

"Saudara Edison parkir karena akan beli baso, dan parkir di depan kios ATK hingga menghalangi kios tersebut," kata Zulpan.

Edison pun kemudian terlibat cekcok dengan pengurus RT setempat hingga mengaku anggota Polri, karena menolak memindahkan kendaraannya yang menghalangi akses keluar masuk kios.

"Setelah dilakukan pendalaman ternyata pengemudi kendaraan B 1398 KYP bukanlah seorang anggota polisi. Tetapi Pensiunan bank," ungkap Zulpan.

Baca juga: Curiga Pria yang Mobilnya Halangi Jalan di Bekasi hanya Mengaku Polisi, Ketua RT: Di Mobil Tak Ada Atributnya

Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan seorang pria diduga polisi menolak memindahkan mobilnya yang menghalangi akses keluar masuk.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mengenakan baju putih, yang disebut ketua RT, sedang bersitegang dengan pria pengemudi mobil yang diduga seorang polisi.

Si pengemudi mobil tampak menolak untuk memindahkan kendaraannya sambil menunjuk-nunjuk.

Ketua RT yang berdebat dengannya kemudian terlihat mencoba mendorong mobil itu agar mundur.

Video viral itu bahkan mendapat sorotan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia Mahfud MD.

Belakangan diketahui bahwa perselisihan antara pengemudi mobil dan ketua RT itu terjadi di Jalan Raya Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.

"Ini beneran atau konten sandiwara buatan? Kalau ini sungguhan maka polisi harus mengambil tindakan," demikian bunyi twit Mahfud dalam akun resmi Twitter-nya.

Pada twit tersebut, Mahfud turut juga menautkan akun resmi @DivHumas_Polri. Ia juga mempertanyakan sikap arogansi seseorang dalam video tersebut yang diduga aparat.

"Masak arogansinya seperti itu @DivHumas_Polri," lanjut Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com