Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Upacara Hari Ikada Ke-77, Anies: Kita adalah Orang yang Sudah Dapat Hasil Kemerdekaan

Kompas.com - 19/09/2022, 08:26 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi inspektur upacara peringatan Hari Rapat Raksasa Ikada ke-77 yang digelar pada Senin (19/9/2022).

Upacara peringatan yang dilaksanakan di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat, itu dimulai sekitar pukul 07.30 WIB.

Sementara itu, Anies selaku inspektur upacara memasuki mimbar sekitar pukul 07.34 WIB.

Baca juga: Kode dari Parpol dan Tanggapan Anies soal Pencapresan 2024

Usai proses penghormatan kepada inspektur upacara, para pengibar bendera mulai memasuki area upacara sekitar pukul 07.36 WIB.

Mereka lalu mengibarkan bendera sekitar 07.43 WIB dengan diiringi lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

Saat memberikan amanat upacara, Anies menyinggung bahwa usia para peserta upacara berusia kurang dari 77 tahun atau lebih muda daripada usia Hari Rapat Raksasa Ikada ke-77.

Baca juga: 3 Partai Ini Kemungkinan Akan Usung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024

Menurut Anies, mereka yang berusia kurang dari 77 tahun, kini merasakan kemerdekaan berdasar kerja keras para pejuang pada 77 tahun lalu.

"Usianya di bawah 77 tahun, kita adalah orang-orang yang sudah mendapatkan hasil kemerdekaan," tuturnya

"Terdidik sudah, tersejahterakan sudah, terjamin kemerdekaanya sudah," sambung dia.

Untuk diketahui, pada 19 September 1945, Presiden Pertama RI Soekarno menyampaikan bahwa Tanah Air telah merdeka di hadapan 300.000 rakyat di Plaza Selatan Monas atau dulu dikenal sebagai Lapangan Ikada.

Anies menegaskan bahwa rakyat bisa mendapatkan pendidikan hingga kemerdekaan berdasarkan perjuangan Soekarno dan lainnya.

"Jangan kita lupakan bahwa kita bisa seperti ini karena perjuangan yang dilakukan oleh mereka," tuturnya.

Untuk diketahui, Plaza Selatan Monas dulunya bernama Lapangan Ikada.

Moeffreni Moe'min, Komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) selaku pendamping Soekarno dalam buku Perjuangan Mempertahankan Jakarta Masa Awal Proklamasi: Kesaksian Para Pelaku Sejarah, berkisah masyarakat berbondong-bondong datang ke Lapangan Ikada sekitar pukul 10.00 WIB pada 19 September 1945.

Mereka datang secara terorganisir. Moeffreni adalah orang yang mendampingi dan mengamankan Soekarno menuju podium untuk berpidato.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com