Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Filosofis Jakarta Islamic Centre, Mengubah Wajah Jakarta Jadi Kota Religius

Kompas.com - 22/09/2022, 15:14 WIB
Zintan Prihatini,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam atau Jakarta Islamic Centre (JIC), Muhammad Subki menyebut ada makna filosofis di balik pembangunan kompleks keagaaman tersebut.

Menurutnya, para pemimpin DKI Jakarta pada saat JIC dibangun ingin Ibu Kota jadi tempat religius.

JIC sendiri dibangun pada awal tahun 2000 di saat Jakarta dipimpin oleh Gubernur Sutiyoso.

"Kalau pandangan pribadi saya sih pasti ada ya nilai dasar filosofinya itu ada. Bahwa para pimpinan DKI Jakarta memiliki niatan yang baik untuk mengembalikan Jakarta sebagai kota yang religius," kata Subki saat ditemui di JIC, Rabu (21/9/2022).

Dia menambahkan, Jakarta merupakan tempat tinggal bagi masyarakat Betawi yang dikenal agamis.

Sehingga, mengubah wajah Jakarta salah satunya bisa dilakukan dengan membangun pusat pengkajian dan pengembangan Islam tersebut.

Baca juga: Jakarta Islamic Centre, dari Kawasan Prostitusi Terbesar di Asia Tenggara Jadi Tempat Ibadah Umat Islam

Bila menilik lebih jauh, Jakarta Islamic Centre dibangun di bekas lahan yang disebut-sebut sebagai tempat prostitusi terbesar se-Asia Tenggara di era 1970-1999.

Dahulu, wilayah yang disebut Kramat Tunggak itu merupakan saksi bisu bagaimana para pekerja seks komersial (PSK) mencari pundi-pundi rupiah.

Lokalisasi itu merupakan lokasi rehabilitasi sosial Kramat Tunggak, yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin.

Perkembangan lokalisasi Kramat Tunggak terbilang sangat pesat, hingga terkenal ke seluruh Asia Tenggara sebagai pusat prostitusi.

Pada 1970, awal dibukanya tempat ini berisikan 300 wanita tuna susila (WTS) di bawah 76 orang germo.

Kemudian, di tahun 1999 menjelang ditutupnya lokasi ini, jumlah WTS mencapai 1.615 yang dibawahi 258 orang germo. 

Baca juga: Jakarta Islamic Centre, Pusat Kajian Keislaman hingga Pengembangan Potensi Umat

Mereka tinggal dalam 277 unit bangunan dilengkapi 3.546 kamar di dalamnya, menandakan lokalisasi tumbuh dan berkembang dengan pesat. 

Perubahan di kawasan terjadi ketika Sutiyoso masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2001.

"Ketika itu ada rencana merapikan kota dari Pak Gubernur Sutiyoso yang melihat bahwa lokalisasi di Kramat Tunggak, sangat membuat kota tidak kondusif," ujar Subki.

Dia mengatakan, saat itu Sutiyoso menginginkan perbaikan tata kota Jakarta, termasuk di wilayah Kramat Tunggak.

Setelah mendapatkan saran dari para ulama dan tokoh masyarakat, Sutiyoso merespons dengan mengambil langkah meratakan tempat prostitusi tersebut.

Baca juga: Selama 2022, Pemkot Jakarta Utara Targetkan 20 Lokasi Pengerukan Lumpur

Jakarta Islamic Centre kini menjadi pusat keberagaman aktivitas umat Islam, khususnya di DKI Jakarta. Subki menuturkan, JIC tidak hanya menjadi tempat beribadah, melainkan juga sebagai pusat peradaban agama Islam.

Fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini juga mengelola berbagai kajian keislaman, termasuk kajian kitab kuning, moderasi beragama hingga kajian yang sifatnya budaya kontemporer.

"Sebetulnya fungsi kami (JIC) yang utama itu adalah pengkajian dan pengembangan Islam. Jadi enggak cuma mengurusi ibadah," jelasnya.

"Kalau ibadah tentu, karena ini ada masjid, pengajian hampir setiap hari, (salat) Jumatan, syiar agama itu sudah lazim kita lakukan secara rutin," tambah Subki.

Kendati pernah menjadi tempat prostitusi, Subki memastikan kawasan JIC sekarang bersih dari praktik tersebut.

"Kalau di sekitar JIC ini, insyallah sudah dihuni oleh masyarakat biasa. Saya bisa tegaskan insyaallah praktik prostitusi itu sudah tidak ada," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com