Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Korban Pemerkosaan Trauma, Praktisi Psikologi: Merasa Malu hingga Perilaku Berubah

Kompas.com - 22/09/2022, 21:08 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Remaja berinisial P (13) diperkosa empat anak di bawah umur di kawasan Hutan Kota, Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis (1/9/2022).

Korban pemerkosaan disebut rentan merasa malu atas apa yang terjadi pada dirinya.

Hal itu disampaikan Praktisi Psikologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Hening Widyastuti saat menanggapi kasus pemerkosaan anak di hutan kota.

Baca juga: Anak Pelaku Pemerkosaan di Hutan Kota Jakut Dititipkan ke Panti Rehabilitasi, Kriminolog: Harus Diberi Pendidikan Seks

Hening berkata meski masih berusia remaja, P tetap memiliki harga diri sama seperti orang dewasa.

"Itu peristiwa yang sangat menyakitkan. Dalam hal secara psikologis tersakiti, secara fisik juga tersakiti dia malu 'kenapa hal itu terjadi?' kan malu juga," ujar Hening dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

Menurut Hening, P yang notabenenya adalah anak perempuan, pasti merasakan sedih dan kecewa atas kejadian yang menimpanya.

"Tetap dia (korban) kan merasa ada yang hilang, kemudian dia sedih, kecewa. Sangat kecewa anak itu. Kecewa luar biasa pasti," tutur dia.

Baca juga: Pemerkosa Remaja di Hutan Kota Jakarta Masih di Bawah Umur, Kriminolog: Walau Anak-anak, Sudah Punya Berahi

Berdasarkan keterangan R, kakak korban, adiknya yang dahulu ceria menjadi lebih banyak melamun setelah diperkosa oleh empat pelaku di bawah umur.

"Dulu (korban) anaknya ceria, sekarang kalau ditanya bengong," kata R kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (20/9/2022).

Perubahan ini dinilai Hening sebagai respons dari tindak kekerasan seksual yang dialami korban.

Pada akhirnya, sikap korban akan berubah termasuk jadi lebih pendiam, malas bicara, malas bertemu dengan orang lain bahkan enggan menceritakan permasalahannya.

Baca juga: KPAI Meyakini Pemerkosaan terhadap Remaja di Hutan Kota Bukan Peristiwa Tunggal

"Enggak (akan) seperti dulu lagi, banyak perubahan (perilaku). Mungkin enggak semangat lagi buat seolah dan sebagainya. Tapi ini masih bisa diperbaki, tapi butuh waktu," jelas Hening.

Maka, untuk menyembuhkan trauma korban perlu didampingi tim ahli, psikolog, psikiater, dan ahli kesehatan.

"Jadi terus disemangati anak ini untuk belajar, meraih cita-cita. Nanti pelan-pelan seiring waktu itu bisa meski (korban) tidak lupa (kejadian pemerkosaan) tapi bisa menetralisir rasa sakit di hati," papar Hening.

Baca juga: Buntut Pemerkosaan Remaja di Cilincing, Pemprov DKI Diminta Pasang CCTV di Hutan Kota

Kerja sama berbagai pihak itu juga harus melibatkan keluarga, dalam mendukung upaya korban agar bisa pulih dari trauma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com