Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Meyakini Pemerkosaan terhadap Remaja di Hutan Kota Bukan Peristiwa Tunggal

Kompas.com - 21/09/2022, 20:53 WIB
Larissa Huda

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meyakini pemerkosaan terhadap remaja berusia 13 tahun di Hutan Kota Rawa Malang di Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, bukanlah peristiwa tunggal.

Komisioner KPAI Jasra Putra berpandangan keyakinan itu timbul lantaran pelaku dan korban disebut sudah saling mengenal sebelumnya. Hal itu, kata Jasra, disebut dipicu oleh rape culture.

Pasalnya, Jasra menyebutkan, pergaulan yang berbau rape culture juga sering menempatkan pelaku menjadi merasa bisa mengontrol, menganiaya, dan melakukan perilaku agresif seperti pemaksaan dan perilaku kasar di depan umum.

Baca juga: Korban Pemerkosaan di Hutan Kota Merupakan Yatim Piatu, KPAI Soroti Figur Pelindung Pengganti Orangtua

Pada kondisi itu, Jasra mengatakan pelaku menganggap fisik korban layak dan menjadi alasan diperlakukan kekerasan. Selain itu, korban juga dianggap oleh pelaku layak mendapat perlakuan dengan berbagai stigma sebagai alasan untuk membenarkan pelaku.

"Tentu, jika ini yang terjadi di lingkungan korban, ada tugas berat kita bersama melakukan penyadaran di masyarakat setempat, termasuk edukasi keluarga," ujar Jasra kepada , dikutip Rabu (21/9/2022).

Dalam kasus anak, Jasra menilai pengkajian secara keseluruhan menjadi penting untuk mencari tahu apa yang menyebabkan peristiwa terjadi. Menurut dia, ada situasi yang perlu di perdalam kasus ini lantaran anak bukan subyek hukum.

"Ada latar belakang melakukan itu, seperti bagaimana pola pengasuhan? Apakah mereka sekolah misalnya? Selama ini apa ditelantarkan?" ujar Jasra.

Terlebih, kata Jasra, status pelaku merupakan anak berhadapan hukum (ABH) karena masih di bawah 14 tahun. Lalu, penting juga mengetahui apa saja yang sedang dilakukan dalam intervensi anak dengan status ABH dan bagaimana pandangan awal orangtua kepada ABH anaknya.

Baca juga: Buntut Pemerkosaan Remaja di Cilincing, Pemprov DKI Diminta Pasang CCTV di Hutan Kota

Selain itu, penting juga mengetahui apakah status pelaku membentuk stigma baru, sehingga tidak peduli dengan kondisi anak. Kemudian, apakah situasi tersebut sudah di-assesment sebelumnya dengan anak berstaus ABH. Lalu, sejauh apa peristiwa hukum sebelumnya, sehingga anak dikembalikan kepada orang tua.

"Situasi anak ABH dan jaminan apa anak tidak mengulangi perbuatannya, tentu menjadi perhatian kita bersama," ujar Jasra.

Adapun kronologi kasus ini bermula saat korban pulang sekolah dan bertemu dengan keempat pelaku di hutan kota di Jakarta Utara (Jakut) pada 1 September 2022.

Salah satu ABH meminta korban untuk menjadi kekasihnya, namun korban menolak. Esok harinya, keempat pelaku yang sudah mengincar korban, lalu melakukan tindakan kekerasan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com