Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Mengular di Sejumlah SPBU, Pertamina Belum Berencana Tambah Nozzle Pertalite

Kompas.com - 23/09/2022, 14:46 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina belum berencana menambah nozzle untuk bahan bakar Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menyusul antrean yang akhir-akhir ini terjadi pada konsumen yang membeli Pertalite.

Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menyebut antrean Pertalite yang terjadi di sejumlah SPBU saat ini masih wajar.

"Pemantauan kami antrean pembelian normal saja dan produknya tersedia semua," kata Eko kepada Kompas.com, Jumat (23/9/2022), saat ditanya soal solusi menambah nozzle Pertalite.

Baca juga: Bantah Antrean Pertalite Mengular, Pertamina: Pantauan Kami Normal Saja

Eko merasa tak ada peningkatan signifikan atas permintaan Pertalite usai pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada 3 September lalu.

Antrean di sejumlah SPBU saat ini, menurut dia, sama saja dengan antrean yang terjadi sebelum pengumuman kenaikan harga BBM.

"Namanya membeli BBM di SPBU kan memang bergantian, setelah kendaraan di depan kita selesai, baru yang dibelakangnya sesuai gilirannya," sambung dia.

Pernyataan Eko berbeda dengan pengakuan sejumlah warga yang diwawancarai Kompas.com.

Baca juga: Antrean di SPBU Kian Ramai, Warga: Bisa Setengah Jam Lebih untuk Beli Pertalite

Kebanyakan warga merasakan antrean pembelian pertalite yang cukup panjang usai pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 September lalu.

Gerald (27), warga Cilincing, Jakarta Utara, mengaku harus mengantre sekitar setengah jam untuk membeli pertalite.

"Antreannya memang terasa lebih ramai dari biasanya. Jelas banget ada perubahan (antrean) dibanding sebelum kenaikan harga BBM. Sekarang bisa setengah jam lebih buat antre beli Pertalite di pom bensin," ujar Gerald, Kamis (22/9/2022).

Seringkali Gerald terpaksa mengisi tangki sepeda motornya dengan pertamax yang harganya lebih mahal dari pertalite.

"Kalau buru-buru, mau enggak mau beli pertamax, tapi palingan beli satu liter saja biar perjalanan aman. Baru nanti pulangnya beli pertalite," ungkapnya.

Baca juga: Dikejar Waktu dan Berhadapan dengan Panjangnya Antrean Pertalite Buat Warga Terpaksa Beli Pertamax

Kondisi serupa juga dirasakan oleh M Rifqi (26), warga Sunter. Menurut dia, antrean di SPBU tetap mengular baik sebelum maupun sesudah kenaikan harga BBM.

Hal ini dikarenakan mayoritas pengguna sepeda motor memilih pertalite yang harganya lebih murah.

"Rata-rata memang pembeli pertalite lebih banyak daripada jenis BBM lain," kata Rifq

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com