Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Sarankan Pemkot Depok Lakukan Survei soal Toleransi, Ini Tujuannya

Kompas.com - 28/09/2022, 18:46 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan survei terkait toleransi beragama.

Ridwan Kamil mengungkapkan itu setelah bertemu dengan Wali Kota Depok Mohammad Idris dan para tokoh agama untuk membahas perbedaan persepsi hasil survei toleransi umat beragama.

"Tadi bersama Pak Wali (Idris) dan juga para tokoh agama, kami membahas salah satunya adalah perbedaan persepsi terhadap indeks perbedaan agama," kata Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Balai Kota Depok, Rabu (28/9/2022).

"Saran saya, kalau mau dinamikanya terjalin dengan baik, Depok (melakukan) survei sendiri aja, nanti dibandingkan dengan indikatornya," sambung dia.

Baca juga: Depok Disebut Kota Paling Intoleran, Wakil Wali Kota: Selama Saya Menjabat, Tak Ada Persoalan Intoleransi

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu berujar, hasil survei Pemkot Depok berguna sebagai data pembanding survei lain maupun untuk mengukur kepuasan publik terhadap Pemkot Depok.

"Kalau ternyata (kepuasan publik) masih kurang, dijadikan introspeksi. Kalau ternyata malah lebih baik, dijadikan alat argumentasi," ujar Emil.

Di sisi lain, Emil mengaku sering menyurvei kepuasan publik terhadap kepemimpinannya di Jawa Barat.

"Saya pun survei sendiri loh, tapi enggak pernah saya rilis kepuasan publik terhadap Pemprov Jabar itu. Saya survei setiap tiga bulan sekali, jadi buat keperluan saja," ungkap dia.

Baca juga: Depok Dapat Predikat Kota Paling Intoleran, Ridwan Kamil: Saya Tidak Melihat Itu...

Sebelumnya, Emil tidak sepakat dengan hasil survei Setara Institute yang menyatakan bahwa Kota Depok merupakan kota paling intoleran.

Menurut Emil, masyarakat Depok merupakan masyarakat yang baik dan toleran.

"Mungkin metode surveinya perlu diklarifikasi dan saya doakan tentunya di mana pun, khususnya di Jawa Barat, realitanya di lapangan adalah masyarakat yang sangat toleran," ujar Emil pada 8 April 2022.

Emil mengatakan, kesimpulan yang diambil Setara Institute yang menyatakan bahwa Depok merupakan kota paling intoleran merupakan kesimpulan yang prematur.

Baca juga: Depok Disebut Kota Paling Intoleran, Wagub Jabar: Saya Selalu Muter, Tak Pernah Temukan Itu...

Di sisi lain, Emil meminta masyarakat Jawa Barat bisa menjaga persaudaraan di tengah ragam latar belakang agama dan kebudayaan.

"Saya berharap semua warga (Jabar) bisa saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Jangan karena keragaman dan perbedaan, kita sampai terpecah belah," kata Emil.

Adapun Setara Institute merilis Indeks Kota Toleran (IKT) 2021 dengan menilai tingkat toleransi beberapa kota di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com