Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2022, 14:20 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menuturkan, penyalur ratusan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal di Kota Bekasi menggunakan visa turis untuk melancarkan aksinya.

Hal itu diungkapkan Benny setelah BP2MI menggerebek asrama penampungan PMI ilegal dan menemukan 161 orang korban pada Kamis (29/9/2022) malam.

"Mereka (korban) akan menggunakan visa turis, visa kunjungan, atau visa umrah, tapi sesungguhnya mereka bekerja," tutur Benny di lokasi, Jumat (30/9/2022).

Baca juga: Gerebek Asrama Pekerja Migran Ilegal, BP2MI Temukan 161 Orang Dijanjikan Bekerja di Arab Saudi

Selain menggunakan visa tak sesuai tujuan, pihak penyalur mengiming-imingi semua korban dengan pekerjaan yang cepat dan gaji besar.

Benny mengungkapkan, proses rekrutmen ratusan korban melalui perantara seorang calo penyalur tenaga kerja.

Sebelum dibawa ke asrama, para korban dijemput oleh calo tersebut. Calo pun memberi sejumlah uang untuk keluarga korban.

"Calon pekerja berangkat, diberikanlah uang fee Rp 5 juta-Rp 10 juta ke keluarganya, padahal itu uang untuk mengikat korban, dan setelah itu mereka dibawa ke penampungan," ungkap Benny.

Baca juga: Kecewa Diselingkuhi, Lesti Kejora Minta Pulang ke Rumah Orangtua, Rizky Billar Emosi...

Mereka yang sudah dibawa ke asrama selanjutnya akan menunggu proses administrasi selesai. Setibanya di Arab Saudi, mereka akan disalurkan dan dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga.

"Ada kurang lebih 161 orang perempuan yang dijanjikan semuanya ke Arab Saudi untuk bekerja di sana," tutur Benny.

Praktik ini ilegal lantaran sejak 2015, Pemerintah Indonesia sudah melakukan moratorium penempatan pekerja rumah tangga di wilayah Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.

Hal ini dilakukan karena banyaknya kasus kekerasan seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan perdagangan orang dari satu majikan ke majikan lain yang dialami oleh pekerja migran Indonesia.

Baca juga: Pengemudi Ojol Beralih Isi Bensin di SPBU Vivo: Di Pertamina Lama Antrenya, Mending Keliling Cari Penumpang...

Benny pun menganggap bahwa baik penyalur dan calo sebagai pelaku dari tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Sesungguhnya mereka bekerja di negara tanpa administrasi yang jelas. Itu adalah praktik ilegal dan bisa dijerat dengan TPPO," imbuh dia.

Rencananya, 161 orang korban yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia itu akan didata secara menyeluruh dan akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing.

Benny pun turut prihatin dengan temuan asrama penyalur PMI ilegal ini. Dia meminta pemerintah mau berperang dengan penyalur PMI ilegal.

"BP2MI selalu mengajak semua kementerian, lembaga pemerintah, untuk selalu mengajak berkoordinasi, berkolaborasi untuk menyatakan perang yang sesungguhnya dengan para mafia sindikat penyalur pekerja migran ilegal," kata Benny.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com