Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerebek Pejabat ASN Dinas Pendidikan Jakbar Selingkuh, Sang Istri Bakal Mengadu ke Wali Kota Jakbar

Kompas.com - 30/09/2022, 16:23 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - S, seorang istri yang menggerebek suaminya berselingkuh dengan perempuan di sebuah hotel wilayah Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, akan mengadukan kasus ini ke Wali Kota Jakarta Barat.

Hal ini disampaikan kuasa hukum S, Tris Haryanto, yang turut membantu dan mendampingi kliennya saat melakukan penggerebekan terhadap suaminya, T, saat asyik berduaan bersama seorang wanita diduga selingkuhan berinisial ST di kamar hotel pada Kamis (29/9/2022).

Tris menjelaskan, usai penggerebekan ini, mereka akan mengajukan pelaporan kepada sejumlah pihak yang berwenang, termasuk melaporkan perkara ini kepada atasan kedua pelaku dan Wali Kota Jakarta barat.

Baca juga: Pejabat ASN Dinas Pendidikan Jakbar Digerebek Istri di Kamar Hotel Tangerang Bersama Perempuan

“Ya itu rencana kami akan membuat pengaduan juga (ke Wali Kota Jakarta Barat), pastinya ke pimpinannya suami ibu (S) ini agar supaya diberikan sanksi yang tegas,” kata Tris.

S beserta kuasa hukumnya berharap bahwa terhadap kedua pelaku ini tidak hanya diproses secara hukum, tetapi juga diberikan sanksi di tempat mereka bekerja itu.

“Biar supaya ini ada efek jera, biar jadi pengalaman ya supaya ASN-ASN lainnya tidak mengikuti jejak suami ibu (S) ini,” ujarnya.

Baca juga: Sanksi bagi PNS yang Selingkuh

“Apalagi sudah sama-sama berkeluarga. Si perempuannya juga sudah punya suami dan anak, begitu juga sebaliknya, si bapak ini sudah punya istri dan anak-anak,” tambah dia.

Sementara itu, S mengaku, dirinya sudah pasrah dan akan mengikuti proses penegakan hukum yang berlaku sesuai prosedur.

“Ya saya ikutin proses ajalah, enggak bisa mencari jalan sendiri, ya istilahnya saya sudah meminta perlindungan kepada hukum ya sudah saya mengikuti proses hukumnya aja,” kata S.

Untuk diketahui, kedua pelaku baik T maupun ST merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Suku Dinas Pendidikan (Sudin) Jakarta Barat.

Baca juga: 3 Wartawan Gadungan Peras Warga Rp 15 Juta di Depok, Modusnya Tuduh Korban Selingkuh

T bekerja sebagai PNS eselon 4A dengan jabatan Kepala Seksi PAUD Sudin Dindik Kota Administrasi Jakarta Barat, sedangkan ST yang menjadi selingkuhan adalah bawahannya.

Penggerebekan yang dilakukan di salah satu kamar hotel kawasan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, itu dilakukan S bersama dengan kuasa hukumnya, Tris Haryanto, dan petugas kepolisian dari Mapolsek Pinang.

“Kebetulan di samping kami ini adalah ibu S. Di mana Ibu S pada malam hari ini telah memergoki suaminya yang bernama Pak T, jadi kebetulan beliau sedang bersama perempuan lain, yaitu stafnya sendiri,” ujar Tris, Kamis (29/9/2022) malam.

Saat penggerebakan, kata Tris, T dan ST diduga baru selesai melakukan hubungan intim dan hendak keluar kamar hotel tersebut.

“Ya kondisinya pada saat kami masuk itu mereka sedang beres-beres mungkin sedang pakai baju mungkin ya dugaan kami baru saja melakukan hubungan seperti suami istri. Nah, kebetulan si selingkuhannya ini juga sudah bersuami. Jadi kebetulan sama-sama ASN, kebetulan selingkuhannya ini adalah bawahannya suami ibu ini," jelasnya.

Diketahui bahwa T dan ST sama-sama sudah memiliki keluarga. T memiliki seorang istri dan tiga orang anak, sedangkan ST memiliki suami dan dua orang anak.

Keduanya pun diamankan pihak kepolisian malam itu juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com