Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Nenek Terpaksa Beli Kartu Tambahan untuk 5 Cucu karena Aturan Baru Naik Transjakarta

Kompas.com - 05/10/2022, 11:37 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Muhinah (60) terhenti di depan mesin tap in di Halte Transjakarta Terminal Kalideres, Jakarta Barat, pada Rabu (5/10/2022) pagi.

Ia dan rombongannya yang terdiri dari lima cucu dan seorang anak perempuannya, tidak bisa masuk lantaran hanya memiliki satu kartu penumpang.

"Enggak bisa masuk, gara-gara enggak ada kartunya. Soalnya harus satu-satu punya," kata Muhinah di Kalideres, Rabu.

Baca juga: Antrean Tap In-Tap Out di Halte Transjakarta Disebut Bikin Pekerja Telat Ngantor

Rencana Muhinah berangkat ke Bekasi untuk menggelar acara pengajian salah satu anaknya yang meninggal 6 tahun lalu, terancam batal.

"Saya mau ke Bekasi, 6 tahunan anak sayang yang meninggal. Kasihan ini anak-anaknya tinggal sama saya," ungkap dia dengan mata berkaca-kaca.

Muhinah dan anak perempuannya yang ikut dalam rombongan pun mengaku tidak mengetahui ada aturan baru yang menegaskan bahwa setiap penumpang bus transjakarta harus memiliki satu kartu penumpang.

Biasanya, Muhinah dan cucu-cucunya bisa menumpang bus transjakarta dengan menggunakan satu kartu uang elektronik asalkan saldonya mencukupi.

Baca juga: Penumpang Protes Tak Ada Sosialisasi Kebijakan Wajib Tap In–Tap Out di Halte Transjakarta

Anak Muhinah juga terlihat kebingungan saat petugas mengatakan bahwa seluruh anak yang digandengnya itu harus membeli kartu.

Ia mengatakan, dua anak termuda bersamanya tidak harus memikiki tiket saat menumpang kereta rel listrik (KRL).

"Dua bocah ini kalau naik kereta enggak bayar. Tapi di sini enggak boleh," kata anak Muhinah.

Saat diukur menggunakan papan tinggi badan, terlihat ukuran tinggi badan anak tersebut berada lebih sekitar 1-2 sentimeter dari batas minimum penumpang tak berbayar, yakni 90 sentimeter.

Muhinah dan anaknya pun sempat berunding untuk mencari akses transportasi lain menuju Bekasi, seperti menumpang kereta rel listrik dari stasiun terdekat yang berjarak 1,7 kilometer.

Namun, pada akhirnya, mereka lebih memilih membeli 5 kartu tambahan untuk para cucu dengan harga Rp 30.000 per kartu.

"Ya sudah mau enggak mau beli, terpaksa beli. Kalau neneknya berangkat sendirian, kasihan. Kalau naik kereta harus ngongkos lagi ke stasiunnya," ujar anak Muhinah.

Aturan baru

Penumpang bus transjakarta wajib menempelkan kartu uang elektronik (KUE) saat naik dan turun bus atau tap in dan tap out mulai Selasa (4/10/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com