Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok di 2 Sekolah Ini Roboh di Hari yang Sama Saat Hujan Deras, Tiga Nyawa Siswa Melayang

Kompas.com - 07/10/2022, 13:03 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tembok pembatas antara Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, dengan permukiman warga roboh pada Kamis (6/10/2022) sore.

Saat itu, hujan deras melanda kawasan tersebut hingga menyebabkan air digorong-gorong meluap. Diduga, tembok pembatas tersebut tak kuat menahan luapan air hingga roboh.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Isnawa Adji melalui keterangan tertulis.

“Kejadian bermula saat hujan deras menyebabkan air gorong-gorong meluap dan menggenangi area sekolah MTsN 19,” ujar Isnawa saat dikonfirmasi, Kamis sore.

Peristiwa itu menimbulkan luka mendalam karena sejumlah siswa yang tengah bermain di dekat tembok tertimpa bagian dari bangunan tersebut hingga tewas.

Baca juga: Getar Suara Azan Ayah dan Ibunda yang Berusaha Tetap Sadar Saat Korban Tembok Roboh MTsN 19 Dikebumikan...

Korban tewas berjumlah tiga orang, dengan rincian sebagai berikut:

1. Nama: Dicka Safa Ghifari
Usia: 13 Tahun (17 Des 2008)
Jenis kelamin: Laki-laki

2. Nama: Muh. Adnan Efendi
Usia: 13 Tahun (11 Mei 2009)
Jenis kelamin: Laki-laki

3. Nama: Dendis Al Latif
Usia: 13 Tahun (15 Des 2008)
Jenis kelamin: Laki-laki

Baca juga: Suasana di Rumah Duka Adnan Efendi Korban Tembok Roboh MTsN 19, Pelayat Peluk dan Kuatkan Sang Ayah

Sementara itu, ada tiga korban luka-luka, yakni:

1. Nama: Adisya Daffa Allutfi
Usia: 13 Tahun (26 Mei 2009)
Jenis kelamin: Laki-laki

2. Nama: Nabila Ika Fatimah
Usia:15 Tahun (8 Ags 2007)
Jenis kelamin: Perempuan

3. Nama: Nirjirah Desnauli
Usia: 14 Tahun (1 Des 2007)
Jenis kelamin: Perempuan

Baca juga: Tragedi di MTsN 19 Jakarta, Tembok Roboh Timpa Siswa yang Bergembira di Bawah Hujan...

Tak hanya di MTsN 19 Pondok Labu, peristiwa tembok roboh juga terjadi di sekolah Al-Fath dan Labschool Cireundeu pada hari yang sama.

Staf Humas Labschool Cirendeu, Ibrahim, mengatakan bahwa tembok yang menjadi pembatas antara lapangan basket kedua sekolah itu roboh saat hujan deras.

"Tidak baiknya saluran pembuangan air di area sekolah Al-Fath mengakibatkan limpahan air dari area sekolah Al-Fath mendorong dinding pembatas hingga roboh," ungkap Ibrahim kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Tidak ada korban jiwa yang tercatat dalam peristiwa tersebut, tetapi lima mobil yang sedang terparkir di dekat kejadian tertimpa runtuhan tembok.

(Penulis : Annisa Ramadani Siregar/ Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com