Iqbal kemudian berusaha mengangkat beton yang menimpa kedua temannya, namun beton itu terlalu berat untuk diangkatnya seorang diri.
"Saya coba mengangkat temboknya, tapi saya enggak kuat. Saya ajak orang-orang buat datang ke panggung. Ada Pak Guru yang sudah menuju ke situ, anak-anak juga," kata dia.
Baca juga: Situasi Mencekam Saat Tembok MTsN 19 Pondok Labu Roboh dan Timpa Sejumlah Siswa hingga Tewas...
Namun, perjalanan para guru dan siswa untuk menyelamatkan korban sangat berbahaya.
Pasalnya, arus air di sekitar panggung sudah semakin deras. Puing-puing yang terbawa arus pun jumlahnya makin banyak.
"Semuanya ngelawan arus air. Saya juga harus narik-narikin mereka supaya bisa sampai panggung. Mereka pada kebawa arus. Pada berpegangan. Buat naik ke panggung saja susah. Saya juga takut terjatuh ke arus," kenangnya.
Akhirnya, menurut Iqbal, terdapat sekitar 8 orang termasuk sekitar 3 orang guru yang berhasil. Mencapai panggung.
Mereka pun langsung berupaya mengangkat puing-puing tembok yang menutupi tubuh teman-temannya.
"Saya awalnya enggak lihat ada Adnan dan Dicka. Setelah berhasil membuka puingnya satu per satu ternyata ada orang. Tapi ngangkat semua temboknya itu susah," kata dia.
Baca juga: Kala Duka Selimuti Kediaman dan Prosesi Pemakaman Korban Robohnya Tembok MTsN 19 Pondok Labu...
Di sisi lain, air bah yang mengalir di sekitar panggung terus meninggi hingga mulai mencapai ke permukaan panggung.
Merasa keadaan makin berbahaya, para siswa dan guru pun loncat dari panggung untuk menyelamatkan diri.
"Saya juga turun, ternyata airnya sudah sedada saya di bawah sana. Udah enggak bisa jalan, banyak benda-benda," jelas dia.
Setibanya di tempat orang-orang mengevakuasi diri, Iqbal masih sempat menyampaikan ke orang-orang bahwa temannya terjebak tertimpa tembok. Setelah itu, Iqbal tak sadarkan diri.
"Habis itu saya enggak ingat lagi, saya pingsan," kata dia.
Entah berapa lama ia tak sadarkan diri. Saat terbangun, Iqbal melihat teman-temannya sudah berhasil dievakuasi.
Meski ada yang selamat, namun tiga temannya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca juga: Sahabat Kenang Dendis, Korban Tembok Roboh MTsN 19: Orang yang Meramaikan Tongkrongan