DEPOK, KOMPAS.com - Berang-berang sudah jarang ditemui di sungai di kota besar. Padahal, sungai merupakan habitat asli mamalia ini.
Kompas.com bersama Komunitas Asta Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) mencoba menelusuri Sungai Ciliwung, tepatnya di kolong jembatan kawasan Grand Depok City (GDC), Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (8/10/2022).
Sejak pukul 10.00 WIB, rombongan memulai perjalanan mencari jejak berang-berang dengan menyusuri Sungai Ciliwung.
Begitu Sulit
Setidaknya, ada empat orang yang mencoba mencari jejak dari aktivitas berang-berang.
Baca juga: Berang-berang, Hewan Berwajah Lucu yang Setia pada Satu Pasangan
Dimulai dari titik pertama, dua orang menyeberang sungai yang tingginya mencapai sekitar 90 sentimeter. Keduanya menilik beberapa titik untuk mencari jejak berang-berang yang lebih aktif pada malam hari.
Kemudian, Kompas.com mengikuti kegiatan pemantauan berang-berang melalui jalur darat.
Perjalanan menuju lokasi yang diduga menjadi sarang berang-berang cukup sulit dilalui. Kondisi tanah yang basah dikelilingi pohon bambu menjadi lokasi pertama yang didatangi.
Kumpulan sampah plastik bekas minuman, kayu, kaleng, serta kemasan makanan memenuhi jalan yang dilalui untuk mencari mamalia berbulu itu.
Baca juga: Mengapa Berang-berang Laut Berpegangan Tangan Saat Tidur?
Ketua pelaksana studi berang-berang di segmen 4 Ciliwung Depok Wildansyah (19) menyebutkan, kegiatan ini dimulai dari Ciliwung di bawah jembatan GDC lantaran sebelumnya ditemukan aktivitas berang-berang di tiga lokasi berdekatan.
Oleh sebab itu, mereka mulai melakukan peninjauan kembali untuk menemukan hewan tersebut.
"Kemarin (Jumat) lokasinya ditemukan jejak berang-berang di tiga spot di bawah jembatan," sebut Wildan, Sabtu.
Jumat itu, Wildan bersama timnya sudah melakukan pemantauan pada sore hari, tetapi berang-berang masih belum terlihat. Berdasarkan informasi yang didapatkannya, hewan itu baru terlihat pukul 03.00 WIB.
"Ada metode kedua, menyisir jembatan, biasanya berang-berang ada di bawah jembatan. Kemarin kami dikasih tahu ciri-cirinya ada di bawah jembatan karena kering," ungkap dia.
Baca juga: Bukan Hewan Imut, Ahli Identifikasi Fosil Berang-berang Seukuran Singa
Sayangnya, hingga pukul 13.20 WIB, tidak tampak adanya aktivitas berang-berang di sungai itu.
Namun, rombongan berhasil menemukan satu lokasi yang disinyalir menjadi sarang berang-berang. Sebab, ada beberapa jejak kaki yang diduga milik hewan akuatik tersebut.
Adapun kegiatan itu merupakan bagian dari Biodiversity Warriors (BW) Sponsorship Program, bantuan yang diberikan Yayasan Kehati untuk komunitas yang memiliki kegiatan menarik terkait pelestarian alam.
Komunitas Asta Indonesia menjadi salah satu komunitas yang terpilih dalam program ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.