JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta telah mencanangkan program revitalisasi Stadion Sepak Bola Tugu yang berada di Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Anggaran yang disiapkan untuk merevitalisasi Stadion Tugu mencapai Rp 181 miliar, dengan sumber pendanaan berasal dari pihak swasta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kondisi stadion kandang dari klub Persitara Jakarta Utara ini sudah tidak representatif untuk menjalani pertandingan nasional maupun Internasional.
"Bisa dilihat di sini banyak fasilitas yang rusak, umur stadion ini sudah 35 tahun. Karena itu kami melakukan revitalisasi," kata Anies, dilansir dari Antara, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Stadion Tugu Direvitalisasi di Ujung Jabatannya, Anies: Saya Ingin Titip, Rawat Baik-baik
Rencananya proyek revitalisasi terbagi dalam dua tahapan pengerjaan. Tahap pertama pengerjaan areal lapangan yang untuk pembangunannya akan dialokasikan Rp 80 miliar.
Sementara pada tahap kedua akan dilakukan pengerjaan pembangunan infrastruktur penunjang lapangan yang dialokasikan dana sekitar Rp 101 miliar.
Anies ingin setelah revitalisasi rampung, Stadion Sepak Bola Tugu memiliki fasilitas sepak bola berstandar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Revitalisasi pun diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penonton hingga dua kali lipat, dari sebelumnya berkapasitas 2.000 penonton menjadi 4.000 penonton.
Baca juga: Hindari Kecemburuan Persitara dengan Persija, Pemprov DKI Revitalisasi Stadion Tugu
Di luar fasilitas olah raga, Anies ingin Stadion Sepak Bola Tugu memiliki areal plaza yang terintegrasi dengan akses transportasi publik serta ruang untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Sehingga apa yang terjadi di stadion ini manfaatnya bisa terasa pada seluruh masyarakat, bukan saja yang menonton dan bermain, tapi pada seluruh lingkungan masyarakat," kata Anies.
Dalam laporan TribunJakarta.com, Anies memastikan proyek revitalisasi Stadion Tugu tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Revitalisasi Stadion Tugu akan menggunakan skema pembiayaan SP3L (Surat Persetujuan Penunjukkan Lokasi atau Lahan)," ujar Anies saat meresmikan revitalisasi Stadion Tugu, di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Baca juga: Purnatugas 2 Hari Lagi, Ini Pesan Anies untuk Seluruh ASN DKI
Berdasarkan keterangan resmi Pemprov DKI, tertulis bahwa revitalisasi Stadion Sepak bola Tugu didanai dari konversi kewajiban pembiayaan dan pembangunan Rumah Susun Murah/Sederhana (RSM/S), atas Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang (IPPR), yang dimiliki oleh PT Astra Modern Land.
Adapun lokasi dari RSM/S yang dikembangkan oleh PT Astra Modern Land sendiri berada di Jalan Cakung KM 05 Kelurahan Cakung Timur dan Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Kebijakan Pemprov DKI dalam merevitalisasi Stadion Sepak Bola Tugu, bertolak belakang dengan pandangan Anies ketika melaju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2016.
Di saat masih berstatus sebagai Calon Gubernur DKI, Anies menyebut bahwa pembangunan infrastruktur menggunakan dana di luar APBD rawan dikorupsi.
"Berbagai model pembiayaan yang tak melalui prosedur yang benar, harus dihentikan. Ruang yang memungkinkan terjadi korupsi tinggi. Belum terjadi ya, dan itu harus kita ubah," kata Anies di Semanan, Jakarta Barat, Senin (26/12/2016).
Baca juga: Anies Sebut Pembangunan dengan Dana di Luar APBD Rawan Korupsi
Kala itu, Anies melihat, tak sedikit program pembangunan infrastruktur Pemprov DKI Jakarta yang menggunakan dana kompensasi dari pihak swasta.
Menurut Anies, program yang kerap menggunakan dana kompensasi, seperti pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan jalan, berpotensi menjadi sumber masalah.
"Kalau tidak gunakan dua itu (APBD atau APBN), gimana pertanggungjawaban dan auditnya," kata Anies.
Ia pun memastikan Pemprov DKI yang ia kepalai akan mengelola dana kompensasi swasta secara benar.
Baca juga: Ayah Lesti Kejora Maafkan Rizky Billar meski Anaknya Dianiaya
Hal ini berarti, dana kompensasi tersebut harus masuk terlebih dahulu ke dalam kas Pemprov DKI Jakarta, baru kemudian didistribusikan untuk pembangunan infrastruktur.
"Ke depan, kami akan tertib gunakan APBD dan APBN, karena yang dikerjakan adalah program pemerintah," kata dia.
(Kompas.com: Muhammad Naufal, Kahfi Dirga Cahya/ TribunJakarta.com: Dionisius Arya Bima Suci)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.